TEMPO.CO, Cochabamba – Kematian salah satu tahanan di penjara Bolivia karena diduga terpapar Covid-19 memicu kerusuhan.
Kerusuhan ini terjadi di empat penjara paling penuh di Cochahamba, Bolivia.
Para tahanan mengeluhkan akses layanan kesehatan yang dinilai sangat kurang.
“Sejumlah gambar menunjukkan para tahanan di penjara memanjat atap dan berteriak meminta obat dan dokter,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 28 Juli 2020 dengan mengutip media lokal.
Lembaga pengawas di Bolivia menyerukan perbaikan layanan kesehatan di penjara.
“Kami mendesak masuknya tim kesehatan untuk mengevaluasi kondisi di dalam penjara untuk mencegah lebih banyak korban jatuh,” kata Nelson Cox, anggota ombudsman dari Cochahamba.
Sejauh ini, ada delapan tahanan yang meninggal dengan gejala terpapar Covid-19 menurut Cox. Ada kekhawatiran pandemi Corona ini akan merebak ke seluruh penghuni penjara.
“Tidak ada dokter dan obat di sana. Para tahanan meninggal,” kata Susana, salah satu saudara dari tahanan di penjara San Sebastian.
Otoritas Bolivia mengatakan ada sekitar 60 tahanan meninggal di dalam penjara karena Corona. Saat ini, kondisi penjara mengalami kelebihan populasi 240 persen.