TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam kembali diserang virus corona setelah beberapa pekan bebas dari virus mematikan itu.
Setelah sedikitnya 14 kasus infeksi virus corona terdeteksi di kota Danang, Vietnam memutuskan untuk menghentikan sementara semua penerbangan dari dan ke Danang selama 15 hari dimulai hari ini, 28 Juli 2020.
Vietnam juga menghentikan sementara operasional semua bus penumpang dan layanan kereta api dari dan ke Danang.
Menurut pemerintah Vietnam, seorang warga setempat ditemukan telah terinfeksi virus corona hampir 100 hari sejak pemerintah Vietnam mencabut lockdown pada akhir April lalu.
Pencabutan lockdown membuat para turis lokalpun kembali menikmati keindahan pantai di kota Danang.
Pria yang terkena infeksi corona berusia 57 tahun dan pensiunan ini dinyatakan positif terinfeksi virus corona hari Sabtu lalu dan kemudian lebih dari 12 kasus baru ditemukan.
Untuk mencegah penularan virus corona Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam atau CAAV diminta mengizinkan semua penerbangan domestik untuk terbang dari Danang ke 11 kota di Vietnam guna mengevakuasi 80 ribu orang, terbanyak mereka turis.
"Kami mengoperasikan 90 penerbangan untuk mengevakuasi turis yang terjebak di Danang kemarin namun kebanyakan turis telah meninggalkan Danang hari Minggu, kebanyakan naik kapal atau kereta ke provinsi terdekat," kata Vo Huy Cuong, deputi direktur CAAV kepada Reuters melalui telepon hari ini.
Transportasi kereta api, kapal boat, taksi, dan kenderaan wisata tidak diizinkan ke Danang selama 15 hari.
Warga disarankan untuk tinggal di dalam rumah kecuali untuk kebutuhan mendesak,dan melarang pertemuan lebih dari dua orang di ruang-ruang publik.
Sejauh ini, Vietnam dilaporkan memiliki 431 kasus virus corona termasuk yang di Danang, tanpa ada kematian. Namun dua kasus yang ditemukan di Danang dalam kondisi kritis.
Vietnam, juga masih menutup pintu bagi turis asing dan penerbangan internasional sangat dibatasi dengan kewajiban dua minggu karantina untuk warga yang direpatriasi.