Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surati PBB, Australia Tolak Klaim Cina atas Laut Cina Selatan

image-gnews
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Australia mengatakan klaim Cina atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum internasional.

Australia menolak klaim Cina setelah Amerika Serikat bulan ini menolak klaim Cina atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut Cina Selatan, yang menuai kritik dari Cina dengan mengatakan posisi AS meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Australia, dalam sebuah deklarasi yang diajukan di PBB di New York pada Jumat, mengatakan pihaknya juga menolak klaim maritim Cina di sekitar pulau-pulau yang diperebutkan di Laut Cina Selatan karena tidak konsisten dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

"Australia menolak klaim China atas 'hak bersejarah' atau 'hak dan kepentingan maritim' sebagaimana ditetapkan dalam 'praktik panjang sejarah' di Laut Cina Selatan," kata surat Australia yang dikirim ke PBB, dikutip dari Reuters, 25 Juli 2020.

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

Dalam surat itu, Perwakilan Tetap Australia di PBB menolak klaim Partai Komunis Cina atas pulau-pulau di perairan perdagangan yang penting, menyebut mereka "tidak konsisten" dengan hukum internasional.

"Pemerintah Australia menolak segala klaim oleh Cina yang tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, khususnya klaim maritim yang tidak mematuhi aturannya tentang garis dasar, zona laut dan klasifikasi fitur," bunyi surat, dikutip dari ABC News.

"Tidak ada dasar hukum bagi Cina untuk menggambar garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar fitur kelautan atau kelompok pulau di Laut CIna Selatan, termasuk di sekitar Four Sha, atau benua, atau gugus pulau di kawasan itu," kata surat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Australia juga mengatakan tidak menerima pernyataan Cina bahwa kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly "diakui secara luas oleh masyarakat internasional", mengutip keberatan dari Vietnam dan Filipina, Reuters melaporkan.

Cina belum secara resmi menanggapi pernyataan Australia ketika laporan ini dirilis.

Cina mengklaim 90% dari perairan yang berpotensi kaya energi tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya.

Nilai perdagangan di jalur pelayaran Laut Cina Selatan sekitar US$ 3 triliun (Rp 43.800 triliun) setiap tahun. Cina telah membangun pangkalan di atas atol Laut Cina Selatan.

Australia telah lama mengadvokasi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan dan untuk semua penuntut teritorial untuk menyelesaikan sengketa mereka sesuai dengan hukum internasional.

Posisi yang lebih blak-blakan pada klaim Cina datang setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bulan ini Cina tidak menawarkan dasar hukum yang koheren untuk ambisinya di Laut Cina Selatan, dan selama bertahun-tahun telah menggunakan intimidasi terhadap negara-negara di Laut Cina Selatan.

Dunia tidak akan membiarkan Cina memperlakukan Laut Cina Selatan sebagai kerajaan maritimnya, kata Mike Pompeo, menambahkan bahwa Amerika Serikat akan mendukung negara-negara yang percaya Cina telah melanggar klaim maritim mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

31 menit lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

55 menit lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

1 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

14 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

16 jam lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

17 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

17 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

19 jam lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).