TEMPO.CO. Jakarta - Inggris kembali memasukkan Spanyol dalam daftar merah negara yang sebaiknya tidak dikunjungi. Hal tersebut menyusul memburuknya pandemi virus Corona di Spanyol beberapa pekan terakhir.
Dengan masuknya Spanyol ke dalam daftar merah, maka pendatang dari sana wajib dikarantina selama 14 hari ketika tiba di Inggris. Hal tersebut tidak mengecualikan warga Inggris yang akan pulang dari perjalanan ke Spanyol.
"Kami menyarankan untuk menghindari segala perjalanan ke Spanyol kecuali ke Kepulauan Cannary atau Balearic. Keputusan ini mengacu pada kajian resiko virus Corona terhadap pelaku perjalanan," ujar pernyataan pers Kantor Hubungan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris (FCO), Ahad, 26 Juli 2020.
Keputusan Inggris memasukkan Spanyol dalam daftar tidak aman berlaku mulai Ahad ini. Oleh warga Inggris yang masih berada di Spanyol, keputusan tersebut dianggap dadakan.
Beberapa dari mereka mengeluh belum bersiap untuk pulang dari Spanyol. Selain itu, mereka juga tidak menyangka harus dikarantina selama 14 hari sementara rencana-rencana usai pulang ke Inggris sudah terlanjur disusun.
"Ini mengganggu semua rencana kami. Sepulangnya ke Inggris, kami berencana untuk menemui keluarga yang sudah lama tidak kami besok. Sekarang, kami harus membatalkan rencana tersebut," ujar warga Inggris dari Essex, Emily Harrison.
"Kami frustrasi dengan keputusan Pemerintah Inggris. Spanyol malah terasa lebih aman saat ini," ujar turis Inggris lainnya, Carolyne Lansell.
Keputusan Inggris ini tak ayal akan mengganggu industri pariwisata Spanyol yang tengah digenjot lagi. Sebanyak 20 persen turis Spanyol berasa dari Inggris. Pariwisata sendiri menyumbang 12 persen dari pendapatan negara.
Menanggapi langkah Inggris, Pemerintah Spanyol menghormati keputusan tersebut. Namun, mereka juga mengatakan bahwa pandemi virus Corona di Spanyol telah dilokalisir dan terkendali. Per hari ini, Spanyol tercatat memiliki 319 ribu kasus dan 28 ribu kematian akibat virus Corona.
"Kami sangat terpukul. Kami berpikir turis-turis Inggris akan kembali," ujar Wali Kota Benidorm, Antonio Perez.
ISTMAN MP | REUTERS