TEMPO.CO, Jakarta - Ukuran menjadi salah satu faktor kenapa Cina memilih untuk menutup Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu . Dengan cakupan wilayahnya yang relatif kecil, penutupan Konsulat Jenderal AS di Chengdu diyakini tidak akan berdampak besar ke Amerika. Namun, di sisi lain, cukup untuk membalas penutupan Konsulat Jenderal Cina di Houston.
"Cina menjaga tensi konflik dengan Amerika, agar tidak naik terlalu cepat," ujar professor hubungan internasional di China Foreign Affair University, Li Haidong, dikutip dari South China Morning Post, Jumat, 24 Juli 2020.
Baca Juga:
Dari lima konsulat Amerika yang berada di Cina, Chengdu memang salah satu yang terkecil dan termuda. Didirikan tahun 1985, Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu adalah yang termuda kedua setelah Wuhan. Konsulat Jenderal Amerika di Wuhan didirikan tahun 2008.
Jumlah pegawai Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu juga tak banyak. Mereka memperkerjakan 130 orang. Kurang lebih 100 di antaranya direkrut secara lokal. Tugas mereka, menangani misi diplomatik di provinsi Sichuan, Yunnan, Guizho, Chongqinq, dan Tibet.
Provinsi-provinsi tersebut berada di Barat Laut Cina. Secara ekonomi, tidak semaju wilayah-wilayah Cina lainnya. Itulah kenapa, dibandingkan konsulat jenderal lainnya yang berada di Shanghai, Guangzhou, Wuhan, dan Shenyang, Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu relatif lebih 'aman' ditutup.
Dikutip dari video CNN, media lokal Cina sempat menggelar Survei soal Konsulat Jenderal Amerika mana yang sebaiknya mereka tutup apabila diperlukan. Hong Kong dan Chengdu berada di puncak.
Sekarang, Pemerintah Amerika memiliki waktu 72 jam untuk mengosongkan kantor misi diplomatik mereka di Chengdu.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST | CNN