TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Amerika Serikat dan Sumber Daya Manusia (HHS) pada Rabu, 22 Juli 2020 setuju untuk menyediakan dana sebesar USD 1,95 miliar kepada Pfizer melalui sebuah kesepakatan. Uang setara Rp 28 triliun itu diharapkan bisa membantu Pfizer memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 di Amerika Serikat.
Situs edition.cnn.com mewartakan melalui kesepakatan ini pula, memungkinkan Pemerintah Amerika Serikat membeli tambahan 500 juta dosis vaksin. Gagasan 100 juta vaksin nantinya akan milik hak Pemerintah Federal Amerika Serikat, namun vaksin tetap akan membutuhkan otorisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk pendistribusiannya.
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Pengembang vaksin ini adalah Pfizer dan BioNTech, yang masih perlu dilengkapi hingga tahap klinis ketiga untuk sampai benar-benar memastikan vaksin efektif melindungi masyarakat dari virus corona.
Jika upaya pengembangan vaksin ini sukses dan mendapatkan izin edar, maka pengirimannya secara nasional akan dimulai pada kuartal keempat 2020. Pfizer nantinya akan mengirim vaksin ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Menteri Kesehatan dan Sumber Daya Manusia, Alex Azar, mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan sejumlah vaksin melalui program Operation Warp Speed agar setidaknya mendapat satu vaksin Covid-19 yang efektif, yang bisa dijangkau oleh masyarakat Amerika Serikat. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan ada dua vaksin Covid-19 yang secara klinis sedang diuji cobakan ke seluruh dunia.
Jika vaksin virus Covid-19 nanti ditemukan oleh Pfizer, maka vaksin tersebut akan diberikan gratis kepada masyarakat Amerika Serikat. Setiap vaksin yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat akan diberikan secara cuma-cuma atau dibandrol dengan harga terjangkau bagi masyarakat Amerika Serikat.