TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 23 anak-anak, yang menjadi korban penculikan di Meksiko, berhasil dibebaskan oleh kepolisian setempat. Mereka berusia dari yang paling tua 15 tahun hingga yang paling muda 3 bulan.
"Tiga perempuan telah ditahan atas tindak pidana perdagangan manusia serta kerja paksa," ujar keterangan kantor Kejaksaan Agung Meksiko, Rabu, 22 Juli 2020.
Selama ini, anak-anak tersebut disembunyikan di sebuah rumah yang mengambil lokasi di San Cristobal de Las Casa, negara bagian Chiapas. Adapun sehari-harinya mereka diperkerjakan secara paksa untuk menjual kerajinan tangan kepada turis.
Jika anak-anak tersebut tidak mau menuruti kemauan sang penculik, mereka diancam akan disiksa. Siksaan tersebut bisa berwujud fisik maupun psikis.
Keberadaan ke-23 anak tersebut baru terungkap setelah kantor Kejaksaan menyelidiki hilangnya Dylan Esau Gomex Perez. Dylan adalah bayi yang hilang diculik dari ibunya pada 30 Juni lalu, di sebuah pasar tradisional Meksiko.
ISTMAN MP | CNN