TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Hong Kong bakal memperluas pengetatan aturan menjaga jarak atau social distancing Covid-19 mulai Rabu tengah malam, 22 Juli 2020.
Pemerintah juga memerintahkan warga memakai masker di ruang publik tertutup termasuk mal dan pasar.
“Ini terjadi seiring penambahan kasus baru harian Covid-19,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 22 Juli 2020.
Hong Kong memperkuat pelaksanaan social distancing pada Juli setelah terjadi lonjakan kasus penyebaran lokal.
Otoritas memperingatkan bakal terjadi gelombang ketiga Covid-19.
“Ini adalah masa paling kritis bagi Hong Kong. Kami meminta warga untuk bersikap sabar dan tinggal di rumah sebanyak mungkin,” kata Sophia Chan, menteri Kesehatan Hong Kong.
Soal penambahan kasus baru harian COvid-19, Sophia Chan mengatakan ini terjadi karena warga merasa santai dengan tidak memakai masker lebih sering.
Pemakaian masker wajah di dalam ruang publik berlaku hingga dua pekan ke depan.
Pada Rabu, otoritas Hong Kong melaporkan 113 kasus baru Covid-19. Ini termasuk 105 kasus Covid-19 yang terjadi lewat penularan lokal di masyarakat.
Sejak Januari 2020, ada lebih dari dua ribu orang warga terinfeksi di Hong Kong dengan 14 orang meninggal.
Wabah Covid-19 ini, seperti dilansir Channel News Asia, menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Cina bagian tengah pada Desember 2019. Wabah ini menimbulkan korban jiwa di sekitar 190 negara dengan korban mengalami sakit pernapasan. Warga diminta mengenakan masker wajah untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19.