TEMPO.CO, Jakarta - Thailand memperpanjang status darurat nasional virus Corona-nya hingga akhir Agustus nanti. Hal tersebut untuk memastikan situasi pandemi Corona di sana tidak memburuk nantinya.
Uniknya, pengumuman tersebut dilakukan dua bulan setelah tidak ada satupun kasus virus Corona dari cluster lokal. Tak ayal perpanjangan status darurat nasional itu dipertanyakan oleh berbagai pihak.
"Tetap penting untuk menerapkan darurat nasional virus Corona karena kami membuka Thailand untuk kegiatan bisnis dan pariwisata. Kami ingin roda ekonomi kembali berputar," ujar Sekjen Dewan Keamanan Nasional Thailand, Somsak Roongsita, dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Juli 2020.
Somsak menegaskan bahwa diperpanjangnya status darurat nasional tidak sama dengan lockdown. Sebaliknya, kegiatan bisnis dan perjalanan tetap diizinkan, namun dengan protokol yang harus dipatuhi.
Hal tersebut dibenarkan oleh juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 Thailand (CCSA), Taweesin Wisanuyothin. Ia mengatakan, Thailand sudah mulai mengizinkan buruh, turis, kru film, pebisnis untuk masuk dan mulai beraktivitas di Thailand.
Untuk buruh, mereka akan dites virus Corona begitu tiba di Thailand. Sementara itu, untuk kru film dan pebisnis, mereka wajib memegang sertifikat tanda bebas virus Corona. Masa berlaku sertifikat itu harus dimulai paling lama 3 hari sebelum tiba di Thailand.
"Semua pendatang dari negara lain, mereka wajib karantina 14 hari," ujar Taweesin Wisanuyothin menambahkan.
Per berita ini ditulis, Thailand mencatatkan 3.261 kasus dan 58 kematian akibat virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS