TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jurnalis Pakistan, yang merupakan jurnalis senior dan dikenal kritis terhadap militer, akhirnya dilepas setelah sempat diculik pada Selasa, 21 Juli 2020.
Polisi mengatakan Matiullah Jan terakhir kali terlihat di luar sekolah negeri di Ibu Kota Islamabad pada Selasa pagi.
Istri Jan, Kaneez Sughra, 43 tahun, mengatakan dia sempat mendengar terjadi keributan di depan sekolah. Tapi, dia berpikir itu bukan hal serius.
“Saya dapat mendengar ada sesuatu terjadi di luar tapi saya tidak dapat mendengar suara suami saya. Saat saya panggil dia, dia tidak menjawab,” kata Sughra kepada Aljazeera pada Rabu, 22 Juli 2020.
Belakangan, Sughra menelpon Aljazeera dan mengatakan Jan telah dilepas dan kembali bersama keluarganya.
Soal peristiwa penculikan ini dibenarkan oleh Menteri Informasi, Shibli Faraz, dalam jumpa pers pekanan.
Dia baru saja mengikuti rapat kabinet yang dipimpin PM Imran Khan. “Saya tidak punya banyak detil tapi jelas dia diculik,” kata Faraz pada Selasa malam.
Faraz mengatakan pemerintah akan mengupayakan pencarian karena ini tugas dari pemerintah. “Pemerintah akan memenuhi tugasnya,” kata dia.
Reuters melansir kamera CCTV merekam peristiwa penculikan, yang terjadi saat Jan sedang menjemput istrinya pulang dari sekolah tempatnya mengajar.
“Dia dibawa masuk ke sebuah mobil setelah sempat dikepung lima mobil. Tiga mobil tanpa tanda, satu memiliki tanda polisi dan satu lagi mobil ambulance,” begitu dilansir Reuters berdasarkan rekaman CCTV. “Terima kasih Tuhan, dia sudah kembali,” kata Sughra kepada Reuters. Aksi penculikan Jan berlangsung selama 12 jam dan dilepas di pinggir ibu kota.