TEMPO.CO, Jakarta - Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, mulai mewajibkan warganya untuk memakai masker. Bahkan, warga dihimbau untuk tidak keluar rumah jika tak mendesak. Hal tersebut menyusul memburuknya pandemi Corona di sana.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Australia mencatatkan 501 kasus virus Corona baru dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 484 di antaranya berasal dari negara bagian Victoria, di mana Melbourne berada. Angka tersebut adalah yang tertinggi sejak bulan Maret 2020.
"Mengerikannya, lebih dari separuh yang dinyatakan positif tertular virus Corona dari 7-21 Juli, atau kurang lebih 2000 orang, adalah mereka yang tidak mengisolir diri" ujar Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, Rabu, 22 Juli 2020.
Daniel Andrews memperingatkan bahwa pandemi akan terus memburuk jika warga tidak mengisolir diri dan tidak memakai masker. Bahkan, ia mengancam akan memperpanjang lockdown apabila warga membandel.
"Lockdown yang seharusnya berjalan selama enam pekan akan berjalan lebih dari itu," ujarnya.
Sebagai catatan, ada beberapa aturan yang berlaku selama lockdown Melbourne. Perjalanan lintas wilayah, antara Victoria dan New South Wales, hanya boleh yang berkaitan dengan pekerjaan, pendidikan, dan pengobatan.
Untuk pelajar asal Victoria yang akan studi di New South Wales, mereka diwajibkan untuk mengisolasi diri dua pekan. Setelah itu, harus terbukti negatif virus Corona sebelum diizinkan pergi.
Hingga berita ini ditulis, negara bagian Victoria mencatatkan 6.700 kasus virus Corona. Angka tersebut lebih dari separuh jumlah total kasus virus Corona di Australia, 12.894.
ISTMAN MP | REUTERS