TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyampaikan bahwa Amerika ingin membangun koalisi raksasa untuk melawan Cina. Menurutnya, Cina telah bersikap oportunis dengan mengeksploitasi pandemi virus Corona untuk kepentingannya.
Pompeo berkata, ada banyak hal yang sudah dilakukan Cina selama pandemi Corona terjadi. Beberapa di antaranya adalah mengklaim mayoritas Laut Cina Selatan, memicu keributan di perbatasan Himalaya, mengganggu kedaulatan Hong kong, serta menyembunyikan asal-usul virus Corona. Menangani hal itu, kata Pompeo, Amerika tak bisa sendirian.
"Kami berharap bisa membentuk koalisi yang paham akan ancaman Partai Komunis Cina dan mau bekerjasama untuk menangkalnya. Tindakan mereka tidak bisa diterima," ujar Mike Pompeo bersama Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, dikutip dari Reuters, Selasa, 21 Juli 2020.
Pompeo tidak menyebut negara mana saja yang hendak ia ajak ke koalisi anti-Cina. Ia hanya menyatakan bahwa dirinya ingin mengajak semua negara yang paham akan kemerdekaan, demokrasi, dan ancaman Cina terhadap keduanya. Seperti biasa, Amerika tidak sekaligus menyampaikan bukti untuk menjustifikasi perlunya koalisi anti-Cina.
Apabila mengacu pada isu-isu Cina yang berkembang beberapa bulan terakhir, banyak negara yang bermasalah dengan negara tersebut. Taiwan, misalnya, berurusan dengan Cina soal status negara mereka. Negara-negara Asia Tenggara, berurusan dengan Cina soal klaim Laut Cina Selatan. Sementara itu, India, berurusan dengan Cina soal perkelahan di lembah Galwan yang menewaskan 20 tentaranya.
Inggris, yang dikunjungi Mike Pompeo pada Selasa kemarin, juga tengah berurusan dengan Cina. Inggris mengecam pengesahan UU Keamanan Nasional Hong Kong dan mendepak perusahaan Cina, Huawei, dari proyek jaringan 5G mereka. Alasan teknis dan keamanan menjadi landasan didepaknya Huawei yang disesalkan Cina.
Cina belum memberikan tanggapan atas pernyataan Amerika. Namun, dalam berbagai kesempatan, mereka berkali-kali mengatakan akan membalas Amerika apabila mencari gara-gara dengan Cina. Cina juga menyebut negara-negara Barat, terutama Amerika, terjebak pola pikir Anti-Cina dan kolonial soal negeri tirai bambu itu.
ISTMAN MP | REUTERS