TEMPO.CO, Kiev – Militer Amerika Serikat bakal memperkuat angkatan laut Ukraina untuk menghadapi manuver angkatan laut Rusia.
Pejabat NATO menganggap pergerakan angkatan laut Rusia bisa mengancam sayap tenggara dari kawasan Eropa.
Angkatan laut AS dan Ukraina menggelar latihan bernama Sea Breeze, yang berlangsung beberapa hari setelah pasukan Rusia berlatih di kawasan sama.
Angkatan Laut Rusia dan militer secara umum mengerahkan sekitar 150 ribu anggota pasukan dalam latihan pekan lalu.
“Ini menunjukkan adanya unjuk kekuatan antara dua pasukan besar yaitu NATO dan Moskow,” begitu dilansir CNN pada Selasa, 21 Juli 2020.
Kekuatan angkatan laut Ukraina turun 80 persen saat Rusia menguasai Crimea pada 2014. Ini membuat Ukraina hanya memiliki satu kapal frigate.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengunjungi Crimea pada Senin pekan ini. Dia menjanjikan modernisasi kapal perang dan persenjataannya agar pasukan siap tempur.
Hubungan AS dan Rusia terus menegang belakangan ini. Pada Senin, Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, mengumumkan sanksi kepada sekutu Presiden Vladimir Putin yaitu pemimpin Republik Chechen, Ramzan Kadyrov.
Pompeo mengatakan Kadyrov terlibat berbagai tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti penyiksaan, pembunuhan ilegal, dan penghilangan paksa lawan politiknya.
AS juga berseteru dengan Rusia soal peretasan riset penelitian Covid-19 atau Corona oleh APT29, yang diduga terkait dengan militer Rusia. Pasukan bayaran asal Rusia juga dituding melakukan destabilisasi di Libya.