TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menambah dana kampanye Pilpres Amerika setelah survei menunjukkan ia masih di belakang Joe Biden. Dikutip dari Reuters, Trump menaikkan pengeluarannya dari sekitar US$25 juta menjadi US$50 juta (Rp741 triliun) demi mengejar ketinggalan dari Joe Biden sepanjang Juni kemarin.
"Joe Biden memimpin Trump di antara para pemilih terdaftar dengan selisih suara 10 persen," ujar survei Reuters yang dilakukan pada 14-15 Juli 2020.
Jumlah dana yang dihabiskan tim sukses Trump jauh lebih besar dibanding Joe Biden untuk persiapan Pilpres Amerika. Joe Biden hanya menghabiskan US$37 juta (Rp548 triliun). Namun, dalam kampanye penggalangan dana, Joe Biden mengumpulkan lebih banyak, US$63 juta dibanding US$55 juta.
Sebagian besar dana kampanye Pilpres Amerika Trump tersebut dihabiskan untuk iklan di televisi serta platform digital. Dari pengeluaran US$50 juta, US$41 juta yang dipakai untuk model kampanye tersebut. Adapun kampanye yang digencarkan Trump di televisi dan platform digital menyerang usia Joe Biden serta sikapnya soal konflik Cina-Amerika.
Biden, sebagai perbandingan, hanya mengeluarkan US$17 juta untuk iklan di televisi dan platform digital. Sebagai catatan, angka itu lebih besar dibandingkan pengeluaran serupa bulan sebelumnya, US$175 ribu.
"Iklan televisi yang diandalkan Trump hanya memiliki efek minim untuk saat ini. Tidak banyak iklan yang mampu mengubah persepsi pemilih ketika mereka terfokus ke krisis ekonomi dan kesehatan," ujar Kevin Madden, mantan pengurus kampanye calon Presiden Amerika 2012, Mitt Romney.
ISTMAN MP | REUTERS