TEMPO.CO, Madrid - Menteri Urusan Konsumen Spanyol, Alberto Garzon, meminta penegak hukum menginvestigasi dugaan kasus korupsi pada proyek kereta cepat di Arab Saudi, yang diduga melibatkan eks Raja Juan Carlos.
Ada dugaan terjadi korupsi pada pengerjaan proyek ini senilai sekitar US$100 juta atau sekitar Rp1.5 triliun, yang diterima mantan Raja Juan Carlos.
“Kami ingin investigasi yang intens soal aktivitas Juan Carlos de Bourbon,” kata Garzon, menteri Urusan Konsumen, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 21 Juli 2020.
Sumber di pemerintahan Spanyol mengatakan kabinet berharap Raja Spanyol, Felive VI, yang merupakan putra dari Juan Carlos, untuk bersikap.
Kabinet berharap Felive VI bisa menjauhkan posisinya dari ayahnya untuk menyelamatkan citra kerajaan.
“Ada banyak opsi, yang harus diputuskan oleh keluarga kerajaan,” kata sumber ini.
Ada opsi agar Juan Carlos menanggalkan gelar Raja Emeritus, yang disandangnya sejak mundur dari takhta pada 2014.
Pada Juni, Mahkamah Agung Spanyol, membuka investigasi soal dugaan keterlibatan Juan Carlos dalam proyek pembangunan kereta api cepat di Arab Saudi.
Ini terjadi setelah media Swiss, La Tribune de Geneve, melaporkan Juan Carlons menerima uang suap senilai US$100 juta atau sekitar Rp1.5 triliun dari mantan raja Arab Saudi.
“Lewat pengacaranya, Juan Carlos, 82 tahun, telah berulang kali menolak berkomentar soal tuduhan ini,” begitu dilansir Reuters.
Soal uang itu, media La Tribune menulis bahwa Juan Carlos memberikan uang sebesar sekitar US$65 juta atau sekitar Rp965 miliar kepada Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
Ini adalah perempuan pengusaha yang memiliki hubungan pribadi dengan Juan Carlos. Hubungan keduanya juga memicu pengunduran diri Juan Carlos dari posisi raja pada 2014.
Seorang teman Juan Carlos, Jaime Carvajal Urquijo, mengatakan lewat Twitter membela eks raja. “Tekanan pemerintah ke Felipe VI untuk bertindak terhadap ayahnya tanpa menunggu putusan pengadilan dan asas praduga tak bersalah sangat keterlaluan,” kata Urquijo.
Soal ini, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan merasa terganggu dengan dugaan skandal keuangan yang melibatkan mantan Raja Juan Carlos I. Kasus ini sedang diselidiki di Spanyol dan Swiss seperti dilansir New York Times.