TEMPO.CO, Jakarta - Wabah Covid-19 telah memaksa warga Korea Selatan (Korsel) menyelenggarakan Festival Lumpur Boryeong pada tahun ini secara online. Festival Lumpur Boryeong adalah salah satu acara budaya di Korea Selatan yang paling populer.
Festival Lumpur Boryeong diselenggarakan setiap tahun, yang berlokasi di sebuah pantai 130 km barat daya dari Ibu Kota Seoul. Festival ini bukan hanya terkenal di kalangan masyarakat Korea Selatan, tetapi juga turis internasional.
Seorang anak bermain lumpur saat berada dalam kolam karet ketika merayakan Festival Lumpur Boryeong yang digelar secara live streaming di Gwangju, Gyeonggi-do, Korea Selatan, 18 Juli 2020. Festival Lumpur Boryeong menjadi salah satu festival populer di Korea Selatan. REUTERS/Heo Ran
Masyarakat yang mengikuti Festival Lumpur Boryeong, akan datang ke pantai Boryeong untuk bermain seluncur lumpur, gulat lumpur dan jenis pesta-pora lainnya.
"Saya sedih karena saya tidak bisa pergi ke Festival Lumpur Boryeong, tetapi sangat menyenangkan saat Ibu saya membuat kolam lumpur," kata Han Chae-yoon, 10 tahun, sambil duduk di kolam lumpur mininya.
Baca Juga:
Kim young-ah, ibu Han Chae-yoon mengatakan Festival Lumpur Boryeong yang dilakukan daring ini telah membuat rumahnya menjadi kotor. Untungnya, anak-anaknya menikmatinya dan itu membuatnya puas.
Pemerintah daerah Boryeong memasang sebuah layar raksasa di sebuah studio, yang menampilkan tayangan ratusan orang-orang bermain lumpur. Video ini bisa disaksikan juga melalui kanal Youtube.
Dalam video yang dibagikan tersebut terlihat beberapa orang bermain dalam kolam lumpur, paket lumpur, sabun lumpur dan bubuk lumpur berwarna-warni. Sekitar 3 ribu orang, termasuk para penggemar K-pop dari luar negeri, ikut menonton Festival Lumpur Boryeong secara langsung di YouTube.
Pemerintah Boryeong pertama kali mengadakan Festival Lumpur Boryeong di Pantai Daecheon pada 1998. Acara ini ditujukan untuk memajukan ekonomi lokal yang terkena dampak krisis keuangan Asia Ketika itu (krisis moneter).
Acara ini lalu mulai menjadi momen untuk mempromosikan kosmetik Korea Selatan berbahan dasar lumpur. Kosmetik dari lumpur disebut baik untuk kulit. Pada saat yang sama, Festival Lumpur Boryeong juga mengubah sebagai pantai yang kotor menjadi salah satu tempat wisata terbesar di Korea Selatan.
ADITYO NUGROHO | REUTERS