TEMPO.CO, Brussels – Para pemimpin Uni Eropa menghadapi kebuntuan soal dana paket stimulus ekonomi terkait pandemi Covid-19 pada pertemuan puncak yang telah berlangsung tiga hari.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengingatkan pemimpin dari 27 negara Uni Eropa ada sekitar 600 ribu orang meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia.
Jadi, penanganan krisis Covid-19 ini di kawasan Eropa tergantung pada mereka.
“Harapan saya kita mencapai kesepakatan dan berita utama media besok adalah Uni Eropa telah mencapai misi yang mustahil,” kata Michel, Presiden Dewan Eropa, pada sesi makan malam hari ketiga di Pusat Konferensi Brussels.
Dia melanjutkan,”Ini adalah harapan hati saya setelah tiga hari bekerja non-stop.”
Para pemimpin Uni Eropa berbeda pendapat soal cara mengumpulkan dana stimulus ekonomi untuk membantu negara-negara anggota Uni Eropa keluar dari krisis ekonomi terdalam sejak Perang Dunia II.
Mereka juga berbeda pendapat soal persyaratan kepada setiap negara Eropa yang mendapat dana paket stimulus.
Saat ini ada alokasi dana senilai 1.8 triliun euro atau sekitar Rp30.5 ribu triliun berupa anggaran tahunan Uni Eropa dan dana paket stimulus.
Dana pemulihan ekonomi sekitar 750 miliar euro atau sekitar Rp12.7 ribu triliun akan digalang oleh Komisi Eropa lewat pasar modal.
Presiden Bank Sentral Eropa atau ECB, Christine Lagarde, mengatakan lebih baik para pemimpin menyekapati jumlah bantuan yang ambisius dari pada meninggalkan kesekatan dengan risiko apapun.