Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu Cina Wang Yi Telepon Menlu Rusia, Sebut AS Kehilangan Akal

image-gnews
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi setelah konferensi pers bersama mereka selama pembicaraan di Sochi, Rusia 13 Mei 2019. [Pavel Golovkin / Pool via REUTERS]
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi setelah konferensi pers bersama mereka selama pembicaraan di Sochi, Rusia 13 Mei 2019. [Pavel Golovkin / Pool via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Cina Wang Yi mengatakan kepada menteri luar negeri Rusia pada Jumat bahwa Amerika Serikat telah "kehilangan akal, moral dan kredibilitasnya", menyusul ketegangan AS dan Cina dalam krisis global seperti Covid-19 dan keamanan regional Laut Cina Selatan.

"AS telah dengan blak-blakan mengejar kebijakan 'America First', mendorong egoisme, unilateralisme, dan intimidasi hingga batasnya, dan bukan itu kekuatan besar seharusnya," kata Menlu Wang Yi dikutip oleh Beijing kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah percakapan telepon, menurut South China Morning Post, 18 Juli 2020.

"AS, yang telah mengambil langkah-langkah ekstrem dan bahkan menciptakan hotspot dan konfrontasi dalam hubungan internasional, telah kehilangan akal, moral dan kredibilitasnya," kata Wang Yi.

Transkrip pernyataan Wang Yi dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Cina. Adalahg langkah yang jarang dilakukan Beijing merilis kritikan keras pejabat senior terhadap negara lain.

Pernyataan Wang Yi datang ketika hubungan antara Cina dan AS terus memburuk, dengan kedua pihak berhadapan pada berbagai masalah, mulai dari keputusan Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, saling tuduh asal-usul pandemi Covid-19, hingga ke perselisihan militer dan perselisihan wilayah di Laut Cina Selatan.

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Cina pada hari Sabtu, Wang dikutip mengatakan bahwa AS telah mengadopsi mentalitas Perang Dingin dan menghidupkan kembali McCarthyism, sebuah referensi untuk perang salib anti-komunis, yang dipimpin oleh senator AS dari Wisconsin Joseph McCarthy, yang melanda Amerika pada 1950-an.

"AS telah mengambil kembali langkah McCarthyisme yang terkenal kejam dan mentalitas Perang Dingin yang sudah ketinggalan zaman dan dengan sengaja membangkitkan oposisi ideologis, yang melanggar batasan dan norma-norma dasar hukum internasional dan hubungan internasional," kata Wang kepada Lavrov.

Wang Yi menegaskan Cina tidak akan pernah membiarkan sekelompok kecil pasukan anti-Cina memimpin, dan akan mempertahankan kepentingan serta martabatnya yang masuk akal.

Wang bahkan mengatakan bahwa AS telah gagal dalam tugasnya sebagai negara adidaya dengan melalaikan tanggung jawabnya dan mencoba mendiskreditkan negara lain.

Mengenai masalah hubungan Cina dengan Rusia, Wang mengatakan Beijing ingin meningkatkan koordinasi strategisnya dengan Moskow, menggambarkan hubungan mereka sebagai prioritas.

"Kedua negara harus menjaga momentum komunikasi di setiap tingkat, dan memperdalam kerja sama anti-pandemi dan praktis sambil memperkuat koordinasi strategis pada urusan internasional dan regional utama," katanya.

"Mereka juga harus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menentang tindakan yang menghancurkan tatanan internasional dan melawan tren sejarah untuk menjaga perdamaian dunia," kata Wang Yi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komentar itu menggemakan komitmen yang dibuat oleh Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu, ketika mereka berjanji dalam percakapan telepon untuk memperkuat kemitraan strategis mereka. Panggilan telepon itu datang setelah Putin mendapatkan amandemen konstitusi yang dapat membuatnya tetap berkuasa hingga setidaknya 2036.

Menurut pernyataan kementerian luar negeri Cina, Sergei Lavrov menanggapi komentar Wang dengan mengatakan Rusia juga menentang unilateralisme, dan bahwa AS telah "membongkar kedoknya" dan telah mengancam banyak negara dengan sanksi.

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

Minggu ini, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri perlakuan perdagangan istimewa Hong Kong dan memberlakukan undang-undang yang akan memerlukan sanksi terhadap individu dan bank asing yang berkontribusi pada kebebasan otonomi kota.

AS juga secara eksplisit menolak klaim Beijing atas Laut Cina Selatan yang kaya sumber daya alam, dan telah meningkatkan aktivitas militernya di kawasan itu, termasuk berlayarnya dua kelompok serangan kapal induk melalui perairan yang disengketakan.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menolak klaim Cina atas sumber daya alam lepas pantai di Laut Cina Selatan yang disengketakan dengan negara Asia Tenggara, menurut laporan Reuters.

Menurut Pompeo Cina tidak memiliki dasar hukum yang koheren untuk ambisinya di Laut Cina Selatan dan selama bertahun-tahun telah menggunakan intimidasi kepada negara-negara pantai Asia Selatan.

Dua kapal induk Amerika beroperasi dengan nama Nimitz Carrier Strike Force, yang terdiri dari kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, melakukan beberapa latihan taktis yang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara, dan memperluas jangkauan serangan maritim jarak jauh presisi dari pesawat berbasis kapal induk, kata Angkatan Laut AS pekan lalu, CNN melaporkan.

Ini adalah pertama kalinya sejak 2014 dan yang kedua sejak 2001, dua kapal induk AS telah beroperasi bersama di Laut Cina Selatan, menurut juru bicara USS Ronald Reagan Letnan Komandan Sean Brophy.

Mike Pompeo juga berjanji Amerika Serikat akan membantu negara-negara Asia Tenggara yang wilayahnya di Laut Cina Selatan diklaim oleh Cina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

14 jam lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

19 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

2 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

3 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

4 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

4 hari lalu

Oppo Find X7. Gsmarena
Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.


Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

5 hari lalu

Nubia Flip. Istimewa
Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

Dibanderol mulai 499 dolar untuk versi RAM dan penyimpanan 8/256 GB, Nubia Flip memang menjadi ponsel layar lipat termurah yang ada saat ini.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

6 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan