TEMPO.CO, Brussels – Para pemimpin Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan mengenai besaran paket stimulus ekonomi terkait pandemi Covid-19 pada Jumat, 17 Juli 2020.
Paket stimulus ini dibutuhkan untuk memulihkan ekonomi yang mengalami penurunan pertumbuhan drastis selama pandemi Covid-19.
“Para pemimpin kembali ke hotel mereka di Brussels, Belgia, menjelang tengah malam sebelum menggelar pertemuan lagi pada pagi keesokan harinya,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 17 Juli 2020.
Banyak dari 27 kepala negara anggota UE menyatakan kesepakatan soal stimulus ekonomi ini dibutuhkan.
Ini merupakan pertemuan puncak pertama setelah lima bulan sejak merebaknya pandemi Corona, yang pertama kali menyebar di Kota Wuhan, pada Desember 2019.
Mereka meyakini paket stimulus bernilai ribuan triliun dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian 27 negara anggota dari kebangkrutan.
Namun, sejumlah negara kaya dari Eropa utara seperti Belanda menahan akses penggunaan dana UE untuk paket stimulus.
Belanda berhadapan dengan Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol, yang ekonominya mengalami penurunan besar karena lockdown selama pandemi Covid-19.
Dana paket stimulus yang dibahas sebesar 1 triliun euro atau sekitar Rp17 ribu triliun, yang berasal dari anggaran UE periode 2021 – 2027.
Lalu, ada dana tambahan paket stimulus bernilai sekitar 750 miliar euro atau sekitar Rp12.600 triliun.
Dana tambahan paket stimulus untuk pemulihan ekonomi ini akan disalurkan terutama kepada negara-negara di kawasan Mediterania, yang mengalami resesi ekonomi parah akibat pandemi Covid-19.