TEMPO.CO, Jakarta - Jeanna Triplicara, remaja asal Georgia, Amerika Serikat, melakukan skydiving pertama kalinya untuk merayakan kelulusan SMA. Naas, perayaan kelulusan itu berujung maut.
Jeanna melakukan tandem skydiving bersama instruktur berpengalaman, Nick Esposito di Thomaston, diGeorgia. Saat keluar dari pesawat, parasut mereka mengalami kendala dan menyebabkan keduanya tewas. Peristiwa tersebut turut disaksikan orang tua Jeanna yang menunggunya di daratan.
“Kami semua menantikan kisahnya setelah dia mendarat. Tapi sekarang kami direngut dari sisa hidupnya. Ini sangat menyakitkan,” kata Joey Triplicata, ayah Jeanna, seperti diberitakan CNN, Jumat, 17 Juli 2020.
Sambil berlinang air mata, Joey mengatakan bahwa putri sulungnya tidak akan bisa menghadiri acara kelulusan di SMA Northgate yang akan digelar akhir Juli. Jeanna juga tidak akan bisa berkuliah di University of North Georgia. “Dia tidak akan menjadi guru bahasa Inggris seperti yang dicita-citakannya.”
Kepala Kepolisian Wilayah Georgia Dan Kilgore sedang menyelidiki kecelakaan tersebut. “Saat keluar dari pesawat, parasut utama gagal membuka dengan benar dan berputar,” kata Kilgore sambil menambahkan bahwa parasut darurat dikerahkan di ketinggian yang rendah, namun tak sepenuhnya dibuka.
FRISKI RIANA | ISTMAN MP | CNN