TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang kedua pandemi corona menghantui banyak negara di dunia. Sementara vaksin untuk virus ini belum ditemukan.
Beberapa negara yang telah mencabut lockdown dan melakukan pelonggaran seiring meredanya pandemi corona, kini kembali memberlakukan lockdown, menutup perbatasan, dan menutup sekolah dan tempat wisata, hingga menjatuhkan sanksi hukuman bagi mereka yang melanggar aturan pencegahan.
Berikut memotret 3 negara yang kembali membuat aturan ketat akibat kembali meningkatnya jumlah kasus infeksi corona dan jumlah kematian.
1. India
Pemerintah india kembali memberlakukan lockdown di beberapa negara bagian. Total kasus positif COVID-19 di India telah melampaui angka satu juta. India sekarang memiliki jumlah kasus terkonfirmasi ketiga tertinggi, di belakang AS yang mendekati 3,5 juta dan 1,97 juta kasus Brasil.
Meskipun tingkat pemulihan hampir 63,4%, tingkat uji positif kumulatif India kini mencapai hampir 8% dan terus meningkat, menunjukkan bahwa pengujian yang lebih tinggi akan terus menambah kasus konfirmasi positif COVID-19.
Lockdown di India akan berlangsung dua pekan yang dimulai sejak Kamis, diberlakukan di negara bagian Bihar dan kota Bangalore
2. Kanada
Pemerintah Kanada akan memberikan bantuan ke 13 provinsi sebesar lebih dari US$ 14 miliar untuk membantu memulai kembali perekonomian setelah beberapa bulan lockdown karena pandemi COVID-19.
PM Justin Trudeau mengatakan dalam konferensi pers, akan mengurus "hal-hal yang benar-benar penting bagi warga Kanada," termasuk mempersiapkan kemungkinan "gelombang kedua” penularan.
Hal itu termasuk pelacakan kontak, menyediakan peralatan pelindung bagi para pekerja, membantu pemerintah kota yang berjuang membayar biaya operasi, membantu operator transit lokal, ruang aman untuk penitipan anak, dan meningkatkan perawatan jangka panjang untuk lansia.
3. Amerika
Amerika Serikat memecahkan rekor harian untuk infeksi virus corona pada Kamis, 16 Juli 2020 dengan melaporkan lebih dari 77.000 kasus baru dan angka kematian dalam 24 jam sebesar 969 kematian.
Daerah-daerah yang paling parah adalah Texas dan Arizona yang kehabisan tempat untuk menyimpan mayat ketika kamar mayat mereka penuh dan membawa pendingin dan truk berpendingin.
Amerika sendiri telah melakukan pembatasan perjalanan tidak penting di perbatasan darat antara Amerika, Kanada dan Meksiko yang diperpanjang hingga 21 Agustus 2020. Banyak sekolah mengadakan pembelajaran secara online.
Para pejabat juga berlomba lomba melakukan pembatasan di Chicago akibat pandemi corona. Wali kota Lori Lightfoot mengatakan ia akan memutarbalikkan mobil dan memperketat pembatasan untuk mencegah penularan virus itu. "Aku tidak hanya memutar balikan mobil, aku akan menendangmu keluar dan membuatmu berjalan pulang."
ALJAZEERA | CNN | NYTIMES | ADITYO NUGROHO