Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FBI Usut Peretasan Akun Twitter Politisi dan Miliarder Amerika

image-gnews
Bill Gates adalah salah satu dari sejumlah pengguna Twitter terkemuka yang diretas pada hari Rabu.[CNN]
Bill Gates adalah salah satu dari sejumlah pengguna Twitter terkemuka yang diretas pada hari Rabu.[CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor FBI di San Fransisco mengatakan pada Kamis mereka sedang menyelidiki peretasan akun Twitter tokoh politik, selebritis, dan miliarder Amerika, termasuk calon presiden dari Demokrat Joe Biden, mantan Presiden Barack Obama, bintang televisi Kim Kardashian, miliarder teknologi Elon Musk, dan individu lainnya.

Peretas menyerang akun Twitter mereka untuk meminta uang digital Bitcoin.

"Pada saat ini, akun dimanfaatkan untuk penipuan cryptocurrency," kata FBI, dikutip dari Reuters, 17 Juli 2020.

"Kami menyarankan masyarakat untuk tidak menjadi korban penipuan ini dengan mengirimkan cryptocurrency atau uang sehubungan dengan insiden ini. Karena penyelidikan ini sedang berlangsung, kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut saat ini," lanjut FBI.

The Verge melaporkan bukan hanya individu yang diretas, tetapi juga perusahaan besar. The Verge menyebut ini sebagai peretasan paling luas dan membingungkan yang pernah terjadi.

Miliarder dan perusahaan lain yang yang diserang termasuk Bill Gates, Kanye West, Michael Bloomberg, Warren Buffet, Jeff Besoz, dan Apple.

"Kami mendeteksi apa yang kami yakini sebagai serangan rekayasa sosial terkoordinasi oleh orang-orang yang berhasil menargetkan beberapa karyawan kami dengan akses ke sistem dan alat internal," kata tim dukungan Twitter mengatakan Rabu malam, dikutip dari CNN.

Para penyerang mengunggah twit lewat akun yang diretas untuk meminta bitcoin.

Bill Gates adalah salah satu dari sejumlah pengguna Twitter terkemuka yang diretas pada hari Rabu.[CNN]

Akun-akun tersebut, bersama dengan akun-akun mantan Presiden Barack Obama, Kanye West, Kim Kardashian West, Warren Buffett, Jeff Bezos dan Mike Bloomberg, mengunggah twit serupa yang meminta sumbangan melalui Bitcoin ke profil terverifikasi mereka pada hari Rabu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semua orang meminta saya untuk memberikan kembali, dan sekarang adalah waktunya," kata twit Gates, berjanji akan menggandakan semua pembayaran ke alamat Bitcoin selama 30 menit berikutnya. Semua tweet kemudian dihapus.

"Setelah kami mengetahui insiden itu, kami segera mengunci akun yang terpengaruh dan menghapus Tweet yang diunggah oleh para penyerang," kata Twitter. "Kami telah mengunci akun yang disusupi dan akan mengembalikan akses ke pemilik akun asli setelah kami yakin kami dapat melakukannya dengan aman," kata Twitter.

Dalam sebuah twit pada hari Rabu, CEO Jack Dorsey mengatakan itu adalah "hari yang berat bagi kami di Twitter."

"Kita semua merasa tidak enak karena ini terjadi," kata Dorsey. "Kami mendiagnosis dan akan membagikan segala yang kami bisa ketika kami memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang apa yang terjadi."

Sedikit lebih dari satu jam setelah serangan dimulai, Twitter rupanya bergerak untuk mencegah pemegang akun terverifikasi men-twit. Namun, akun yang tidak diverifikasi masih bisa men-twit.

Rabu Sekitar pukul 8.30 malam waktu setempat, kira-kira tiga jam setelah Twitter pertama kali mengatakan kepada publik bahwa pihaknya sedang menyelidiki peretasan dan sedikit lebih dari dua jam setelah menutup twit untuk beberapa akun, Twitter mengatakan mayoritas akun telah kembali dan berfungsi penuh.

"Sebagian besar akun harusnya sudah bisa men-twit lagi. Saat kami terus memperbaiki, fungsi ini kemungkinan bisa berfungsi dan tidak berfungsi," kata Twitter. "Kami sedang berusaha untuk memulihkan keadaan secepat mungkin."

Twitter mengatakan masih menyelidiki pelanggaran tersebut dan data lain apa yang mungkin telah diretas.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

8 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

8 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

13 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

27 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

29 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

33 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

33 hari lalu

Ilustrasi bitcoin. Pexels
Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Bitcoin (BTC) diperkirakan kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.


Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

36 hari lalu

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS. Foto: Canva
Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

36 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.