Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palsukan Hasil Tes Corona, Pemilik RS Bangladesh Raup 5 Miliar

image-gnews
Ilustrasi wabah virus corona (Covid-19) di Iran. Sumber: Reuters/asiaone.com
Ilustrasi wabah virus corona (Covid-19) di Iran. Sumber: Reuters/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mohammad Shahed, pemilik rumah sakit lokal di Bangladesh, ditangkap pada hari Rabu kemarin untuk kasus penipuan. Gara-garanya, ia memalsukan hasil tes virus Corona pasien-pasiennya yang telah membayar mahal. Menurut pihak Kepolisian Bangladesh, nilai uang yang berhasil dikumpulkan Mohammad Shahed mencapai US$350 ribu (Rp5 miliar). 

"Ia telah mencoba menghindari aparat penegak hukum selama sembilan hari. Ia tertangkap saat mencoba kabur dari Bangladesh via sungai," berdasarkan keterangan Kepolisian Bangladesh, dikutip dari CNN, Kamis, 16 Juli 2020.

Juru bicara tim pengendali virus Corona Bangladesh, Kolonel Ashique Bilah, menyampaikan bahwa pemalsuan hasil tes bukan satu-satunya kejahatan yang dilakukan Mohammad Shahed. Selain memalsukan hasil tes virus Corona, ia juga memeras pasien dengan memasang harga tinggi untuk perawatan dan pembuatan dokumen keterangan sehat.

Ashique Bilah berkata, kedua hal tersebut sesungguhnya digratiskan oleh pemerintah. Oleh karenanya, Mohammad Shahed tidak sepantasnya menghargai dua hal itu dengan begitu mahal untuk mengeruk keuntungan.

"Dia memiliki dua rumah sakit di mana ia menggelar 4000 tes virus Corona yang resmi, namun juga memalsukan 6500 hasil tes virus Corona," ujar Ashique Bilah menambahkan.

Hari ini, Pengadilan Bangladesh memperbolehkan kepolisian menahan Mohammad Shahed selama 10 hari untuk keperluan investigasi. Belum diketahui apakah ia sudah diwakili pengacara atau belum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mohammad Shahed bukan satu-satu pelaku penipuan terkait virus Corona di Bangladesh. Pekan lalu, Kepolisian Bangladesh menangkap pemilik laboratorium yang ketahuan memperjualbelikan surat keterangan bebas virus Corona tanpa pernah melakukan tes sekalipun.

Pemerintah khawatir kasus-kasus penipuan tersebut akan membuat masyarakat enggan untuk mengikuti tes virus Corona. Padahal, tanpa penipuan pun, angka tes virus Corona di Bangladesh tergolong kecil. Bangladesh baru mampu menguji 13 ribu orang per hari sementara jumlah penduduknya mencapai 168 juta jiwa.

Per berita ini ditulis, Bangladesh tercatat memiliki 193 ribu kasus serta 2.457 korban jiwa terkait virus Corona.

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

22 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

30 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

38 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

39 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

43 hari lalu

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

44 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang terjadi di gedung bertingkat di Dhaka, Bangladesh, 29 Februari 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.


Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

50 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.


14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

Fotografer membantu pengungsi Rohingya untuk keluar dari Sungai Nad saat mereka melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi dari negara bagian Rakhine untuk menghindari kekerasan. REUTERS/Hannah McKay
14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan