Kantor berita Associated Press, Sabtu (20/9) waktu setempat, menyebut, bom berdaya ledak besar itu meledak di Hotel Mariott, setelah sebuah truk meledak di kawasan Hotel tersebut.
Petugas kepolisian setempat, mengkhawatirkan jumlah korban tewas bertambah karena terperangkap di dalam gedung yang dipenuhi kobaran api.
Seorang saksi mata menyeutkan, truk yang membawa bahan peledak tersebut menerobos gerbang besi sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Saat itu, banyak tamu hotel tengah santap malam, termasuk banyak pengunjung muslim yang tengah berbuka puasa.
Disebutkan, ledakan itu menyisakan sebuah lubang dengan kedalaman 30 kaki. Serangan itu terjadi hanya berselang beberapa jam setelah Presiden Asif Ali Zardari mengadakan pertemuan dengan Parlemen.
Selain itu, Presiden Asif Ali juga dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George Bush di New York, Selasa mendatang.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun sebelumnya pejabat keamanan Pakistan telah diperingatkan bahwa kelompok militan akan meningkatkan aktivitasnya setelah pasukan AS melakukan serangan intensif di wilayah perbatasan yang menjadi kantung-kantung kelompok militan.
Menteri Dalam Negeri Paskistan, Rehman Malik menyatakan mengutuk eras aksi serangan bom tersebut. "Ini adalah terorisme dan kita harus melawannya secara bersama-sama sebagai bangsa," katanya.
AP/Arif Arianto