TEMPO.CO, Sydney – Pemerintah Australia mengalokasikan dana subsidi gaji untuk menangani meningkatnya pengangguran di sana akibat penurunan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Pemerintah menggunakan dana sekitar 1.5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp15.3 triliun untuk membantu pembayaran gaji pegawai magang.
“Dana ini akan melipat-gandakan jumlah karyawan magang yang bakal terbantu pembayaran gajinya di semua industri hingga Maret 2021,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 16 Juli 2020.
Jumlah karyawan yang akan terbantu sekitar 180 ribu orang. Awalnya program ini hanya berlangsung hingga September 2020 namun diperpanjang.
Saat ini, Australia menghadapi gelombang kedua Covid-19, yang muncul kembali di Melbourne, Victoria, dan Sydney, New South Wales.
Otoritas Australia mengumumkan ada 327 kasus baru Covid-19 pada Kamis ini. Mayoritas kasus baru ini terjadi di Victoria, yang merupakan negara berpopulasi terpadat kedua setelah New South Wales.
Ini merupakan kasus baru terbanyak harian di Victoria. Otoritas telah melakukan lockdown terhadap ibu kota Melbourne, yang berpopulasi sekitar 4.9 juta orang.
“Jika kalian ingin keluar dari pembatasan ini secepatnya, maka kita harus saling membantu,’ kata Daniel Andrews, premier negara bagian Victoria.
Australia mencatat total kasus Covid-19 sebanyak 11 ribu kasus dengan 113 orang meninggal. Jumlah ini masih jauh lebih kecil dibandingkan sejumlah negara Barat lainnya.
Pandemi Covid-19 ini bermula di Kota Wuhan, Cina bagian tengah, pada Desember 2020 seperti dilansir Channel News Asia. Saat ini, pandemi telah menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi sekitar 13.59 juta orang. Covid-19 ini telah menelan korban jiwa 583 ribu orang. Sebanyak 7.36 juta orang berhasil sembuh.