TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Israel menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dalam aksi protes di kediaman resmi perdana menteri di Yerusalem pada Selasa.
Pengunjuk rasa mengangkat plakat tuntutan yang berbunyi "Korupsi Netanyahu Membuat Kami Muak" dan "Netanyahu, mundur".
Demonstrasi Yerusalem adalah bagian dari protes anti-korupsi yang disebut Gerakan Bendera Hitam, yang menuntut Netanyahu diadili dalam serangkaian kasus korupsi.
"Virus yang paling mematikan bukanlah COVID-19, tetapi korupsi," kata pengunjuk rasa Laurent Cige, yang datang dari Tel Aviv untuk ikut serta, dikutip dari Al Jazeera, 15 Juli 2020.
Netanyahu didakwa pada Januari karena suap, penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan dalam tiga dakwaan korupsi.
Pada Mei, ia membentuk pemerintahan persatuan dengan pesaingnya, Benny Gantz, setelah lebih dari satu tahun kedua kubu tidak bisa membentuk kabinet.
Tanggal persidangan Netanyahu berikutnya di pengadilan distrik ditetapkan untuk 19 Juli.
| : "@VeredPelman (: /TPS) pic.twitter.com/5bJkG4lI1e
— (@kann_news) July 14, 2020
Kepolisian Israel menggunakan meriam air dan kuda untuk membubarkan massa, yang ratusan telah memblokir LRT Yerusalem pada Selasa tengah malam.
Polisi kemudian mengarahkan kanon air ke arah para demonstran di rel LRT di Jalan Jaffa, menyebabkan pengunjuk rasa berserakan ke sisi jalan sebelum berkumpul kembali.
Banyak demonstran yang kemudian berbaris menyusuri Jalan Keren HaYesod, dengan beberapa mendorong tempat sampah dan pagar rantai ke jalan-jalan untuk membuat barikade. Sejumlah demonstran terlihat menyalakan api di jalan.
Polisi mengatakan seorang petugas terluka ringan dan 50 demonstran ditangkap, Times of Israel melaporkan.
"Kami akan mengizinkan kebebasan berbicara dan protes, tetapi tidak akan membiarkan kerugian bagi warga negara, polisi, media dan properti publik," kata polisi.
Ditanya mengapa protes yang biasanya damai telah mencapai tingkat ini, demonstran Elhanan Marks mengatakan "setiap pagi, saya membaca koran dan rasanya seperti tamparan di wajah. Sudah waktunya untuk perubahan, tetapi masih tidak ada yang mendengarkan."
Netanyahu berulang kali membantah melakukan kesalahan dan mengklaim tuduhan itu adalah bagian dari upaya lawan politik, media, penegak hukum dan jaksa penuntut untuk menggulingkannya dari jabatan perdana menteri Israel.