TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 83 miliarder di dunia merilis surat terbuka yang isinya meminta kenaikan pajak mereka agar dapat digunakan untuk memulihkan dampak pandemi corona di dunia.
Para miliarder yang tergabung dalam kelompok Millionaires for Humanity menegaskan, kegiatan amal bukan penyelesaian terhadap pandemi corona tak peduli betapa murah hatinya mereka.
Dalam surat terbuka yang dibagikan hari Senin, 13 Juli 2020, kelompok orang kaya raya dari 7 negara ini menandatangani surat itu dan merilisnya dalam pertemuan menteri keuangan negara-negara G20 dan KTT pemimpin Uni Eropa pekan ini.
"Kami tidak mengendarai ambulans yang akan membawa penderita sakit ke rumah sakit. Kami bukan mengisi ulang rak-rak di toko grosir atau mengantar makanan dari pintu ke pintu. Namun kami punya uang, banyak," ujar para penandatangan surat terbuka itu sebagaimana dilaporkan Deutshe Welle, 14 Juli 2020.
Isi lainnya dari surat terbuka itu menjelaskan untuk membangun kembali sistem kesehatan dunia, sekolah, dan keamanan hanya dapat dlakukan melalui peningkatan pajak secara permanen bagi orang-orang kaya raya di planet ini.
"Jutaan orang akan kehilangan pekerjaan mereka karena bisnis tutup, beberapa secara permanen. Para pemimpin dunia harus bertanggung jawab untuk meningkatkan dana yang kita butuhkan dan menggunakannya secara adil."
Di akhir surat terbuka, para miliarder ini menuliskan:" Please, pajaklah kami. Pajaklah kami. Ini pilihan tepat. Ini satu-satunya pilihan. Kemanusiaan lebih penting daripada uang kami."
Kelompok Millionaires for Humanity yang menandatangani surat terbuka ini antara lain investor start-up Jerman dan filantropis, Mariana Bozesan, direktur dan penulis naskah warga Inggris, Richard Curtis, mantan direktur BlacRock Inc, Morris Pearl, pengusaha keturunan Denmark-Iran, Djaffar Shalchi, penerus kerajaan bisnis Walt Disney Abigail Disney, dan pendiri es krim Ben &Jerry, Jerry Greenfield.
Surat terbuka puluhan miliarder dunia ini juga berkolaborasi dengan beberapa organisasi termasuk Oxfam, Tax Justice UK, dan Patriotic Millionaires dengan tujuan memulihkan dampak pandemi corona.