TEMPO.CO, Singapura – Ekonomi Singapura, yang mengandalkan perdagangan, mengalami resesi pada kwartal kedua 2020 akibat pandemi Covid-19.
Ini mencerminkan kondisi ekonomi yang buruk secara global pada paruh pertama 2020 ini.
‘Produk domestik bruto Singapura anjlok 41.2 persen pada kwartal kedua ini,” begitu dilansir Channel News Asia dan Reuters pada Selasa, 14 Juli 2020.
Ini sebagai dampak berkurangnya permintaan eksternal dan penerapan lockdown, yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pandemi ini berdampak langsung pada proses pembangunan konstruksi, ritel, dan sektor pariwisata.
Otoritas Singapura mengatakan mereka memprediksi PDB akan menyusut 4-7 persen pada 2020 ini.
Kementerian Perdagangan dan Industri melaporkan PDB Singapura menyusut 41.2 persen dari periode April hingga Juni.
Sedangkan tiga bulan sebelumnya, PDB turun 3.3 persen. “Ini artinya Singapura telah memasuki masa resesi teknis, yang ditandai kontraksi ekonomi selama dua kwartal berturut-turut,” begitu dilansir Channel News Asia.