TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja seks komersial di La Paz, Bolivia melengkapi diri mereka dengan berbagai perlengkapan baru untuk tetap bisa bekerja di kala pandemi Corona. Beberapa di antaranya botol pemutih, sarung tangan, hingga jas hujan transparan untuk memastikan pekerja seks komersial Bolivia tidak terdampak pandemi Corona.
"Jubah yang dinamai biosecurity suit itu syarat kami untuk bisa bekerja dan melindungi diri," ujar salah seorang pekerja seks komersial Bolivia, Antonieta, dikutip dari Reuters, Selasa, 14 Juli 2020.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut masuk dalam panduan kerja yang diterbitkan Organisasi Pekerja Hiburan Malam Bolivia (OTN). Untuk merespon pandemi Corona, OTN menerbitkan panduan setebal 30 halaman berisi hal-hal yang harus dilakukan pekerja seks komersial Bolivia untuk tetap bisa mencari nafkah.
Botol cairan pemutih (bleach), misalnya, harus digunakan untuk menyemprot fasilitas dan alat kerja yang dipakai bersama-sama. Contohnya, tiang yang biasa dipakai menari di klub tari telanjang.
Alat pelindung diri lainnya seperti masker dan kacamata juga masuk dalam daftar peralatan yang dianjurkan untuk pekerja seks komersial Bolivia. Menurut Antonieta, para pelanggannya tidak keberatan dirinya memakai alat pelindung diri lengkap ketika tampil di depan mereka.
"Saya cukup pede aturan-aturan ini bisa diterima banyak orang. Pelanggan kami bisa memahami bahwa pembatasan yang kami lakukan tidak hanya untuk melindungi diri kami, namun juga melindungi mereka," ujar Antonieta.
Sebagai catatan, pekerja seks komersial adalah hal yang legal di Bolivia. Hal tersebut dilindungi pemerintah dan boleh dilakukan asal mematuhi aturan yang ada.
Ketika pandemi Corona terjadi, para pekerja seks komersial Bolivia merasakan dampaknya. Selain berpotensi terpapar virus Corona, jam kerja mereka juga berkurang banyak. Mereka tak lagi bisa memberikan layanan di siang hari. Di malam hari pun, jam kerja mereka terbatas karena diberlakukannya jam malam. Sejauh ini, organisasi kesehatan dunia, WHO, menyatakan bahwa belum ada bukti virus Corona bisa ditularkan lewat aktivitas seksual.
Bolivia tercatat memiliki 48 ribu kasus dan 1.807 korban meninggal terkait pandemi Corona. Pakar medis di Bolivia menyakini angka tersebut belum akurat sepenuhnya karena jumlah tes yang digelar masih sedikit.
ISTMAN MP | REUTERS