TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Kesehatan Tokyo menggelar tes virus Corona kepada 800 penonton boyband Jepang gara-gara salah satu pentas sandiwara mereka menjadi cluster baru. Kurang lebih ada 20 kasus virus Corona terkait sandiwara boyband Jepang tersebut.
"Mengetahui besarnya kasus di antara para penonton, otoritas kesehatan jepang memberi tahu bahwa 800 penonton kami diduga telah terpapar virus Corona," ujar pernyataan pers Rise Communications selaku humas dari sandiwara terkait, Reuters, Selasa, 14 Juli 2020.
Infeksi antar pemeran sandiwara boyband Jepang tersebut pertama kali teridentifikasi pada 6 Juli lalu. Pemerintah Jepang kemudian meminta semua penonton sandiwara untuk segera dites.
Sandiwara boyband Jepang itu sendiri mengambil lokasi di Theatre Moliere, dekat distrik hiburan malam Tokyo. Sandiwaranya digelar selama enam hari berturut-turut dengan jumlah penonton per malam, maksimal, 190 orang. Adapun nama judul sandiwaranya adalah Werewolf, melibatkan para pendatang baru dari boyband Jepang.
Siapa saja pasien dari sandiwara boyband Jepang itu belum diungkap sampai sekarang. Namun, hal tersebut terjadi bersamaan dengan pelonggaran pembatasan sosial di Jepang. Berbagai bisnis dan destinasi wisata sudah mulai dibuka. Selain itu, Bandara Narita, juga sudah mulai membuka jalur runway kedua untuk menyambut turis.
Hingga berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 21 ribu kasus, 982 korban tewas, dan 18 ribu pasien sembuh terkait pandemi virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS