TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Imigrasi Australia, Alan Tudge, mengklarifikasi pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison perihal siap menampung warga Hong Kong yang kabur dari UU Keamanan Nasional. Ia mengatakan bahwa meski Australia bersedia menampung pelarian dari Hong Kong, bukan berarti izin tinggal permanen akan otomatis diberikan.
"Apa yang saya coba katakan, semua warga Hong Kong memiliki kesempatan untuk mendapat izin tinggal permanen di Australia. Namun, jika ada masalah serius, mereka bisa dikirim ke Hong Kong," ujar Alan Tudge, dikutip dari South China Morning Post, Ahad, 12 Juli 2020.
Sebagaimana diketahui, berbagai negara mulai menawarkan izin tinggal permanen terhadap warga Hong Kong pasca disahkannya UU Keamanan Nasional oleh Parlemen Cina. Beberapa negara di antaranya adalah Amerika, Inggris, dan Australia. Negara-negara tersebut memandang UU Keamanan Nasional Hong Kong mengancam kebebasan berpendapat dan hak asasi warga di salah satu pusat bisnis Asia itu.
Beberapa warga Hong Kong sendiri mulai khawatir bertahan di negara mereka. Terutama, mereka yang selama ini terlibat dalam aktivitas pro-demokrasi. Mereka khawatir akan diperkarakan dengan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang memiliki sejumlah pasal karet.
Tudge melanjutkan, untuk bisa mendapat izin tinggal permanen di Australia, warga Hong Kong harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Prasyarat tersebut termasuk test-tes untuk menguji kepribadian dan pengetahuan warga Hong Kong akan hukum tinggal di Australia.
"Ada tes kepribadian, tes keamanan nasional, dan semacamnya. Jadi tidak ada menerima izin tinggal permanen secara otomatis," ujar Tudge.
Bagi warga Hong Kong yang memegang visa pelajar dan visa kerja di Australia, Tudge memberikan kabar bagus. Ia menyatakan pemegang kedua visa tersebut akan mendapat penawaran perpanjangan masa berlaku selama lima tahun. Dengan begitu, mereka tidak harus langsung pulang ke Hong Kong.
Selain itu, kata Tudge, Australia bisa membantu proses mengungsi (refugee settlement) apabila pelajar dan pekerja asal Hong Kong khawatir akan keselamatan mereka. Namun, warga Hong Kong tersebut harus bisa menunjukkan bukti bahwa mereka akan dipersekusi jika pulang.
Per hari ini, tercatat ada 10.500 pelajar dan 1.500 pekerja asal Hong Kong di Australia. Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan berhak mengambil tindakan atas tawaran Australia ke warga Hong Kong. "Australia harus siap menanggung konsekuensinya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST
News link: https://www.scmp.com/news/asia/australasia/article/3092827/we-cannot-guarantee-residency-hongkongers-australian-minister