TEMPO.CO, Johanesburg – Polisi Johanesburg, Afrika Selatan, menangkap sekitar 30 orang dan menyita sekitar 25 senjata api dari berbagai jenis pasca serangan bersenjata ke sebuah gereja yang menewaskan lima orang.
Komisioner polisi nasional Afrika Selatan, Khehla John Sitole, mengatakan petugas berupaya mencegah agar tidak jatuh korban lebih banyak.
“Sebagian orang yang ditangkap polisi adalah anggota polisi, tentara dan petugas lembaga pemasyarakatan,” begitu dilansir Aljazeera pada Sabtu, 11 Juli 2020.
Polisi mengunggah sejumlah foto di Twitter, yang menunjukkan belasan orang terbaring di jalanan.
Tidak jauh dari mereka ini ada sejumlah senapan, pistol, sebuah tongkat baseball dan kota amunisi bertuliskan penegak hukum.
Seperti dilansir Reuters, lima orang tewas dalam serangan bersenjata ke sebuah gereja di Kota Johanesburg bagian barat, Afrika Selatan, pada Sabtu pagi, 11 Juli 2020.
Polisi mengatakan kelompok pelaku penyerangan sempat menyandera sejumlah orang sandera sebelum akhirnya dilepas.
Polisi menangkap sekitar 30 orang dan menyita sekitar 25 senjata api termasuk senapan, shotgun, dan pistol.
Juru bicara polisi, Vishnu Naidoo mengatakan kepada stasiun televisi eNCA bahwa para tersangka diduga terlibat dalam serangan bersenjata ke International Pentecost Holiness Church di Zuurbekom.
#sapsGP Early hours this morning #SAPS was alerted to a hostage situation & shooting @ International Pentcost Holiness Church, Zuurbekom, 30 suspects arrested & seized more than 25 firearms. 5 fatalities are confirmed. The scene is still active with SAPS Hostage Negotiators. TM pic.twitter.com/5sMjYkYFjg
— SA Police Service (@SAPoliceService) July 11, 2020
“Polisi sempat mengunggah sejumlah foto senjata yang disita di Twitter dan mengatakan sedang menangani situasi penyanderaan dan penembakan,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 11 Juli 2020.
Salah satu motif penyerangan kelompok preman ini diduga terkait dengan perebutan kekuasaan antara kelompok yang berbeda terkait kepemilikan gereja.
“Semuanya kacau jadi kami menangkap semua yang kami yakini sebagai tersangka. Kami sedang sibuk menginterogasi mereka untuk mengetahui motif sebenarnya,” kata Naidoo kepada eNCA dan dikutip Reuters.
USA Today melansir polisi menyelamatkan sejumlah perempuan dan anak-anak yang tinggal di dalam gereja. Polisi mengatakan serangan kelompok bersenjata ini diduga termotivasi oleh perselisihan diantara anggota dari gereja ini. Gereja ini merupakan salah satu yang terbesar dan memiliki dana terbesar di Afrika Selatan.