TEMPO.CO, Jakarta - Nasib nahas dialami sopir bus Prancis, Philippe Monguillot. Ia tewas diserang penumpang setelah mengingatkan mereka untuk memakai masker di dalam bus. Peristiwa tersebut terjadi di Bayonne, pada Ahad pekan lalu, dan Philippe Monguillot dinyatakan tewas pada hari Jumat kemarin.
Dikutip dari CNN, sopir bus Prancis berusia 59 tahun itu tewas akibat gegar otak parah. Pada awalnya, ia sempat disokong dengan alat bantu hidup di ruang perawatan intensif. Namun, keluarganya memutuskan untuk merelakan kepergian Philippe Monguillot.
"Kami memutuskan untuk merelakannya pergi. Dokter mendukung kami untuk melakukan hal tersebut," ujar anak dari Philippe Monguillot, Marie, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 11 Juli 2020.
Peristiwa penyerangan itu berawal ketika Philippe Monguillot mengecek tiket penumpang untuk perjalanan dari Bayonne ke Biarritz. Dari sekian penumpang yang ia periksa tiketnya, empat tidak menggunakan masker.
Philippe Monguillot mengingatkan keempat orang itu, yang datang bersama, untuk menggunakan masker. Di Prancis, menggunakan masker di dalam transportasi umum adalah wajib hukumnya.
Namun, keempat penumpang itu menolak dan berdebat dengan Philippe Monguillot. Perdebatan itu kemudian berubah menjadi penyerangan di mana sopir bus Prancis itu dikeroyok keempatnya.
Perdana Menteri Prancis yang baru, Jean Castex, mengucapkan duka atas kematian Philippe Monguillot. Ia berjanji memastikan keempat pelakunya dihukum sebagai bentuk pertanggungjawaban. Ketika berita ini ditulis, keempatnya, yang identitasnya belum diungkap, sudah jadi tersangka.
"Republik ini mengakui Philippe Monguillot sebagai contoh penduduk yang taat aturan. Kami akan selalu mengenangnya. Hukum akan menindak mereka yang melakukan kejahatan," ujar Castex yang juga menyebut empat pelaku penyerangan sopir bus Prancis itu sebagai pengecut.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, juga menyampaikan duka atas kematian Philippe Monguillot. Ia menyatakan akan pergi ke Bayonne untuk memastikan peristiwa serupa tidak terulang. Sementara itu, tempat Philippe Monguillot bekerja, Keoilis, akan memperkuat pengamanan untuk karyawan mereka.
ISTMAN MP | CNN