TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang berkunjung ke kepulauan Balearic, Spanyol, akan didenda 90 euro (sekitar Rp 1,5 juta) jika tidak mengenakan masker di tempat umum, termasuk di restoran dan bar, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Setiap orang di atas usia enam harus mematuhi aturan ini, kecuali mereka menderita masalah kesehatan atau sedang berolahraga, menurut The Mirror, 11 Juli 2020.
Sementara pantai dan kolam renang dikecualikan untuk aturan ini.
Namun, setiap orang wajib mengenakan masker saat di teras restoran dan bar sampai makanan atau minuman tiba.
Juru bicara pemerintah daerah Pilar Costa mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa orang-orang hanya akan diberi peringatan sebelum denda mulai diberikan.
Pejabat pemerintah menolak memberitahu kapan instruksi untuk polisi setempat akan menindak pelanggar.
Pemerintah daerah Kepulauan Balearic Spanyol telah menyetujui resolusi yang mewajibkan masker di semua ruang publik. Langkah ini akan mulai berlaku akhir pekan ini, menurut sumber dari pemerintah daerah, El Pais melaporkan.
Pelanggar aturan baru akan menerima denda hingga 100 euro (Rp 1,6 juta). Menurut undang-undang nasional Spanyol saat ini, masker wajah hanya wajib dipakai di tempat yang tidak mungkin untuk menjaga jarak sosial 1,5 meter.
Kepulauan Balearic, yang meliputi Majorca dan Ibiza, adalah wilayah Spanyol kedua setelah Catalonia yang mewajibkan pemakaian masker di hampir semua ruang publik meski jarak fisik diberlakukan.
Pengunjung berjalan di sepanjang Caminito del Rey (The Little Pathway King) saat dibuka kembali ke publik dimana sebelumnya ditutup sementara guna mencegah penyebaran Virus Corona selama tiga bulan, di Ardales-Alora, dekat Malaga, Spanyol selatan, 12 Juni 2020. REUTERS/Jon Nazca
Di daerah Spanyol lain hanya mewajibkan masker di ruang tertutup dalam ruangan tetapi dapat dilepas ke luar jika jarak fisik sekitar 1,5 meter dipatuhi.
Sementara Konfederasi Asosiasi Bisnis Kepulauan Balearic (CAEB) memperingatkan aturan wajib masker bisa mengeja bencana bagi pariwisata di wilayah tersebut.
CAEB menyatakan bahwa menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat bisa mencegah turis memilih pulau Balearic sebagai tujuan liburan.
"Pengaktifan kembali ekonomi Kepulauan Balearic, yang secara teknis berada di ambang resesi, memerlukan upaya oleh pemerintah setempat untuk memastikan protokol yang sudah ada untuk melindungi kesehatan masyarakat daripada menghindari tanggung jawab mereka dengan menerapkan larangan," kata CAEB dalam pernyataan tertulis.
Bos Melia Gabriel Escarrer Jaume mengatakan langkah itu seharusnya diadopsi hanya dengan persetujuan para pemimpin bisnis setelah periode konsultasi.
Gabriel mengatakan para wisatawan lebih memilih wisata ke pulau lain seperti Costa Blanca dan Costa del Sol yang masih menerapkan undang-undang nasional pemakaian masker yang lebih longgar daripada aturan wajib masker kepulauan Balearic.