TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Korea Selatan sedang mencari Wali Kota Seoul Park Won-soon setelah dia dilaporkan menghilang pada Kamis.
Putri Park melapor ke polisi sekitar pukul 5:17 PM, mengatakan ayahnya meninggalkan rumah empat hingga lima jam yang lalu setelah meninggalkan kata-kata seperti surat wasiat dan teleponnya dimatikan, menurut laporan kantor berita Yonhap, 9 Juli 2020.
Polisi kini sedang mencari Park dengan mengerahkan drone dan anjing pelacak.
Pemerintah kota sebelumnya mengatakan agenda yang dihadiri Park dan diadakan pada pukul 4:40 PM dibatalkan karena "keadaan yang tak terhindarkan."
Seorang pejabat kota mengatakan pemerintah kota sedang menunggu perkembangan selanjutnya.
Dikutip dari harian Korea JoongAng Daily, pemerintah kota Seoul mengatakan Park meninggalkan kediaman wali kota di distrik Jongno, Gahoe-dong, Seoul tengah, sekitar pukul 10.44 AM, dengan mengenakan topi hitam, jaket gelap, celana hitam, dan sepatu abu-abu. Park juga terlihat membawa tas ransel hitam, menurut pejabat kota.
Sinyal telepon Park terakhir kali terlacak di dekat kuil Buddha di Seongbuk-dong, Seoul utara.
Polisi telah mengerahkan dua brigade polisi, drone dan anjing pelacak untuk mencari Park, kata polisi. Tim mencari di sekitar gunung dan daerah berhutan di Distrik Seongbuk, Seoul pusat.
Kim Ji-hyeong, seorang pejabat dari Pemerintah Metropolitan Seoul, mengkonfirmasi bahwa Park tidak muncul untuk bekerja pada hari Kamis karena alasan yang tidak ditentukan dan membatalkan semua jadwalnya, termasuk pertemuan dengan seorang pejabat presiden di kantor Balai Kota Seoul, The Korea Times melaporkan.
Media Cina, CGTN, seperti dikutip Sputniknews, telah melaporkan tanpa memberikan rincian bahwa Park Won-soon telah ditemukan meninggal, meskipun belum ada konfirmasi dari pihak Korea Selatan.
Namun, polisi membantah desas-desus yang muncul mengatakan tubuh Park telah ditemukan, Korea JoongAng Daily melaporkan.
Juru bicara pemerintah kota Seoul, Hwang In-shik, mengatakan Park tidak datang untuk bekerja pada hari Kamis karena masalah kesehatan, mundur dari pernyataan sebelumnya dari pagi itu yang mengatakan bahwa Park membatalkan jadwalnya pada hari Kamis karena "alasan yang tidak dapat dihindari."
Hwang mengatakan Park tinggal bersama istrinya di kediaman resmi wali kota sementara putri mereka tinggal secara terpisah.
Park awalnya dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan Kim Sa-yeol, kepala Komite Presiden untuk Pembangunan Nasional Korea Selatan, tentang masalah kerja sama ekonomi perkotaan-pedesaan pada Kamis sore.
Alasan di balik hilangnya Park tidak diketahui.
Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengadakan pertemuan darurat Kamis sore yang dipimpin oleh komisaris utama badan tersebut.
Park adalah wali kota tiga periode pertama Seoul, setelah memenangkan pemilihan ulang dengan margin suara besar pada tahun 2014 dan 2018. Park Won-soon, mantan aktivis sipil dan pengacara hak asasi manusia, pertama kali terpilih sebagai wali kota ibu kota Korea Selatan dalam pemilihan dini 2011, setelah wali kota Oh Se-hoon mengundurkan diri menyusul referendum yang gagal.