TEMPO.CO, Washington -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan pasukan militer AS dan negara mitra telah menyita kapal pada 28 Juni 2020, yang membawa senjata dari Iran.
Senjata ini diduga akan dikirim untuk pada pemberontak Houthi di Yaman. Dia mengatakan ini sambil meminta PBB memperpanjang embargo senjata Iran.
“Dewan Keamanan PBB harus memperpanjang embargo senjata kepada Iran untuk mencegah konflik berkepanjangan di kawasan ini,” kata Pompeo dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Rabu, 8 Juli 2020.
Pompeo melanjutkan,”Tidak ada orang yang benar-benar percaya Iran akan menggunakan senjata yang diterimanya untuk tujuan damai.”
Embargo senjata Iran akan berakhir pada pertengahan Oktober 2020. Rusia dan Cina dikabarkan menolak perpanjangan embargo senjata ini meski telah dilobi oleh pejabat Arab Saudi.
Ini terkait dengan kesepakatan Perjanjian Nuklir Iran pada 2015.
Namun, AS telah menarik diri dari kesempatan ini pada 2018, yang didukung sejumlah negara besar termasuk PBB.
Iran diduga membantu kelompok milisi Houthi di Yaman sejak 2015 untuk menyerang pasukan pemerintah, yang didukung Arab Saudi dan AS.