TEMPO.CO, Washington – Jumlah kasus Covid-19 di secara global mencapai lebih dari 12 juta kasus pada Rabu, 8 Juli 2020.
Ini terjadi seiring bertambahnya bukti jika virus Covid-19 bisa menyebar lewat udara.
Jumlah korban meninggal akibat pandemi Covid-19 juga mencapai 548 ribu orang dalam tujuh bulan.
Sedangkan jumlah korban sembuh dari Covid-19 mencapai lebih dari 6.3 juta orang seperti dilansir Reuters.
“WHO mencatat jumlah kasus Covid-19 meningkat tiga kali lipat daripada sakit influenza parah tahunan,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 9 Juli 2020.
Saat ini, sejumlah negara yang mengalami pandemi Covid-19 parah justru melakukan relaksasi lockdown, yang awalnya diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sedangkan Cina dan Australia justru menerapkan kembali lockdown untuk beberapa kota yang mengalami peningkatan jumlah kasus baru.
Para ahli mengatakan gangguan terhadap kegiatan ekonomi dan sosial akan terus berlangsung hingga vaksin ditemukan.
Amerika Serikat mencatat jumlah kasus baru Covid-19 harian sebanyak 56.818 kasus pada 3 Juli 2020.
Saat itu, total kasus secara global mencapai 11 juta kasus.
Pada Selasa, otoritas kesehatan AS mencatat ada 3 juta kasus Covid-19 dengan korban jiwan mencapai 132 ribu orang.
“Jumlah ini mencapai lebih dari 25 persen total kasus global dan total korban meninggal global akibat Covid-19,” begitu dilansir Reuters.
Ini membuat strategi Presiden AS, Donald Trump, untuk menangani pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik dan media.
CNN melansir kasus pertama Covid-19 tercatat di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2020.
Namun, ilmuwan dari Harvard mencurigai kasus Covid-19 ini telah muncul sejak pertengahan Juli 2019. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah mobil yang parkir di rumah sakit di Kota Wuhan.