TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina melibatkan kalangan swasta, badan usaha milik negara hingga tim medis militer untuk mempercepat proses pembuatan vaksin Covid-19.
“Tim riset medis dari Tentara Pembebasan Rakyat Cina menjadi motor dalam upaya Cina memerangi penyakit infeksi. Tim ini bekerja sama dengan perusahaan swasta termasuk CanSino untuk membuat vaksin Covid-19,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 8 Juli 2020.
Cina juga melibatkan perusahaan farmasi Sinovac Biotech untuk membuat vaksin ini. Perusahaan akan memulai tahapan akhir tes vaksin Covid-19 pada akhir Juli 2020.
Kota Wuhan, Cina, merupakan lokasi pertama merebaknya wabah virus Corona pada Desember 2019. Saat ini, jumlah korban terpapar Covid-19 di 190 negara mencapai sekitar 11.85 juta kasus.
Sebanyak 542.7 ribu orang meninggal dunia. Dan 6.2 juta orang berhasil sembuh dari penyakit infeksi paru-paru akibat Covid-19.
Militer Cina dan perusahaan milik negara melibatkan anggotanya untuk menjalani uji coba vaksin Covid-19 ini.
PLA atau Tentara Pembebasan Cina memiliki proses internal untuk memproses obat yang yang dibutuhkan secara militer.
Mereka menyetujui pengembangan vaksin oleh unit riset PLA dan CanSino pada Juni 2020.
Menurut media lokal dan dikutip Reuters, ilmuwan terkemuka PLA yaitu Chen Wei, menjadi salah satu pengguna vaksin Covid-19 yang dikembangkan timnya.
Saat ini, hanya ada dua vaksin Covid-19 ekperimental pada Tahap III di dunia. Satu diproduksi Sinopharm dan satu lagi dari AstraZeneca, yang bekerja sama dengan University of Oxford.
Sinovac diperkirakan bakal menjadi perusahaan ketiga yang menguji coba vaksin Covid-19 Tahap III pada akhir Juli ini.