Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hong Kong Perintahkan Sekolah Buang Buku yang Melanggar UU

image-gnews
Orang-orang membaca buku di Perpustakaan Pusat Hong Kong setelah buku-buku aktivis demokrasi dilarang karena undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, Cina 6 Juli 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]
Orang-orang membaca buku di Perpustakaan Pusat Hong Kong setelah buku-buku aktivis demokrasi dilarang karena undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, Cina 6 Juli 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Hong Kong pada Senin memerintahkan sekolah-sekolah untuk meninjau dan mengeluarkan semua buku yang mungkin melanggar UU Keamanan Nasional Hong Kong yang diberlakukan Beijing pekan lalu.

"Sesuai dengan empat jenis pelanggaran yang diatur dengan jelas dalam undang-undang, manajemen sekolah dan guru harus meninjau materi pengajaran dan pembelajaran secara tepat waktu, termasuk buku,” kata Biro Pendidikan Hong Kong, dikutip dari Hong Kong Free Press, 7 Juli 2020.

"Jika mereka menemukan konten lama atau konten yang mungkin menyangkut empat pelanggaran tersebut, mereka harus mengeluarkannya," kata biro.

Undang-undang keamanan nasional secara dramatis memperluas kekuasaan otoritas lokal dan daratan untuk menyelidiki, menuntut dan menghukum para pembangkang. UU ini mengkriminalisasi separatisme, subversi, terorisme, dan kolusi dengan pihak asing dan mereka yang dihukum karena kejahatan tersebut dapat menghadapi hukuman seumur hidup di penjara.

Bagian dari undang-undang baru termasuk pengenalan "pendidikan keamanan nasional" di sekolah-sekolah dan universitas, CNN melaporkan. Terakhir kali Hong Kong mencoba memperkenalkan pendidikan kewarganegaraan Cina ke sekolah-sekolah lokal pada 2012, tetapi puluhan ribu orang melakukan protes di jalan-jalan dengan alasan itu merupakan propaganda daratan.

Arahan ke sekolah-sekolah datang setelah beberapa aktivis politik dilaporkan buku-buku mereka dikeluarkan dari perpustakaan umum di Hong Kong.

Perpustakaan umum juga diskors karena meminjamkan beberapa judul dan situs web perpustakaan mereka terdaftar sebagai "sedang ditinjau" pada hari Sabtu, menurut penyiar publik RTHK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivis Pro Demokrasi asal Hong Kong, Joshua Wong, datang ke Kongres Amerika Serikat meminta dukungan penerapan demokrasi pada September 2019. Reuters

Di antara judul-judul buku yang dikeluarkan adalah dua buku yang ditulis oleh Joshua Wong, aktivis pro demokrasi Hong Kong terkemuka yang membantu memimpin protes massa gerakan Umbrella 2014, dan satu dari anggota parlemen pro demokrasi Tanya Chan.

Dalam konferensi pers pada hari Selasa, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menepis kekhawatiran bahwa undang-undang tersebut merusak kebebasan rakyat, dan mengatakan bahwa ia akan memulihkan stabilitas dan membantu warganya menggunakan hak dan kebebasan mereka, tanpa diintimidasi atau diserang.

"Alih-alih menyebarkan ketakutan, undang-undang itu justru akan menghilangkan ketakutan dan membiarkan orang-orang Hong Kong kembali ke kehidupan damai yang normal dan Hong Kong akan melanjutkan statusnya sebagai salah satu kota teraman di dunia," katanya.

Kepada pekerja media yang khawatir tentang penyensoran atau penuntutan di bawah hukum, Lam mengatakan, "jika wartawan dapat menjamin bahwa mereka tidak akan melanggar hukum ini, maka saya juga dapat menjamin hal yang sama."

Komentar Lam muncul setelah pemerintah Hong Kong pada hari Senin mengatakan bahwa mereka akan melakukan peninjauan enam bulan terhadap tata kelola dan manajemen penyiaran publik RTHK mulai 15 Juli.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

3 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

9 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

17 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

17 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.


Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Kuasa Hukum pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam perkara sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024. TIM Hukum Nasional (Amin) menghadirkan 7 ahli dan 11 saksi. TEMPO/Subekti.
Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

21 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

22 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.