TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia memutuskan untuk kembali menerapkan lockdown virus Corona (COVID-19) di Melbourne. Dikutip dari kantor berita Reuters, Lockdown ini akan diberlakukan selama kurang lebih enam pekan.
"Dengan segala hormat, keputusan ini kami ambil demi keamanan meski berat. Apabila anda tertular virus Corona dan meninggalnya, itu lebih berat lagi bagi kami," ujar Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, Selasa, 7 Juli 2020.
Selama durasi lockdown, warga diminta untuk tetap berada di rumah kecuali memang diperlukan untuk berpergian. Berpergian pun dibatasi untuk keperluan-keperluan esensial saja seperti membeli kebutuhan sehari-hari, belajar, berobat, atau bekerja.
Kafe dan restoran, yang sebelumnya buka, akan dibatasi operasionalnya. Sekarang mereka hanya boleh memberikan layanan takeaway. Acara berkumpul dibatasi hanya boleh dua orang. Sementara itu, untuk gym, tempat hiburan, dan salon, tidak diperbolehkan beroperasi.
"Polisi dan tentara akan dikerahkan untuk memastikan lockdown dipatuhi," ujar Andrews menambahkan.
Keputusan ini, kata Andrews, diambil setelah melihat kondisi pandemi virus Corona (COVID-19) di Victoria, terutama Melbourne. Dikutip dari Reuters, Victoria mencatatkan 191 kasus baru, dari 199 kasus secara nasional, dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut adalah rekor baru untuk kawasan Victoria.
Andrews mengaku khawatir bahwa pandemi tersebut bisa memburuk. Oleh karenanya, sebelum terlambat, dia memutuskan untuk melakukan lockdown saja. "Saya harus tegaskan bahwa pandemi ini belum usai. Berpura-pura menganggap bahwa pandemi ini sudah selesai bukanlah solusi," ujar Andrews mengakhiri.
Australia, secara nasional, memiliki 8755 kasus dan 106 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS