TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di wilayah barat Jerman membalikkan putusan yang akhirnya menolak pemberlakuan lockdown untuk wilayah Guetersloh menyusul adanya wabah virus corona di sebuah rumah jagal di sana. Putusan pengadilan menyatakan pembatasan ruang gerak masyarakat itu dianggap tidak proporsional.
Sebelumnya seorang individu swasta mengajukan gugatan atas keputusan pemerintah memberlakukan lockdown selama sepekan, namun ditolak. Akan tetapi, setelah lockdown diperpanjang satu Minggu lagi, sebuah perusahaan hiburan di Guetersloh melayangkan gugatan dan pengadilan kali ini berubah fikir. Pengadilan mengatakan otoritas sudah memiliki waktu untuk memberlakukan lebih banyak target pembatasan gerak.
“Pada awal wabah, pengenalan pengetatan aturan gerak untuk distrik Guetersloh bukan hal yang keterlaluan. Otoritas harus punya lebih banyak waktu mengumpulkan informasi untuk memutuskan bagaimana seharusnya bertindak. Akan tetapi, ketika putusan ini dijatuhkan, otoritas seharusnya sudah punya aturan yang lebih bervariatif,” demikian putusan pengadilan, Senin, 6 Juni 2020.
Situs reuters.com mewartakan putusan pengadilan itu meragukan sistem lockdown cepat sebagai respon dan lacak jejak orang-orang yang terinfeksi virus corona, yang selama ini diandalkan Jerman dalam memerangi gelombang kedua virus corona.
Orang-orang berkumpul di jalan untuk menyaksikan instalasi seni "Die Balkone" (balkon) di balkon, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di Berlin, Jerman, 12 April 2020. REUTERS/Annegret Hilse
Total ada sekitar 1.500 pekerja di rumah jagal di Guetersloh, Jerman, terinfeksi virus corona. Setelah wabah menyebar, Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia segera memberlakukan karantina wilayah Guetersloh selama sepekan, memberlakukan social distancing di kota yang berpopulasi 100 ribu orang. Otoritas setempat juga menutup institusi – institusi budaya demi menghentikan penyebaran.
Jerman yang memiliki sistem kesehatan sangat baik, sudah lebih baik dalam menangani pandemik virus corona dibanding negara-negara tetangganya di Eropa. Melambatnya penyebaran virus corona di Jerman telah membuat masyarakat bisa melakukan aktivitas ekonomi.
Akan tetapi, pemerintah federal dan regional telah bergantung pada wewenang pemberlakukan lockdown ketika ada wabah virus corona terjadi sehingga memberikan mereka waktu untuk melacak dan mengisolasi kasus-kasus baru. Strategi keputusan ini dipertanyakan.
Pengadilan mengatakan keputusan seperti lockdown perlu lebih fokus dan lebih cepat. Tes massal virus corona yang dilakukan sejak wabah virus corona meletup di Jerman memperlihatkan jumlah kasus baru Covid-19 berbeda-beda cukup signifikan di setiap wilayah meski satu kawasan.