TEMPO.CO, Jakarta - Israel meluncurkan satelit mata-mata baru, Ofek 16, yang akan membantunya dalam operasi-operasi intelijen. Dikutip dari Reuters, salah satu alasan Israel meluncurkan satelit baru ini adalah untuk mengawasi Iran dan program nuklirnya.
"Kami akan terus memperkuat dan menjaga kekuatan militer Israel di berbagai lini," ujar Menteri Pertahanan Benny Gantz, Senin, 6 Juli 2020.
Israel Aerospace Industries, perusahaan teknologi luar angkasa Israel, adalah otak di balik pengembangan Ofek 16. Dalam prosesnya, mereka dibantu oleh firma pertahanan, Elbit Systems, yang mengembangkan muatan dari satelit itu.
Adapun Ofek 16 diluncurkan ke luar angkasa pada pagi tadi waktu Israel. Peluncurannya mengambil lokasi di sebuah situs roket yang berada di pusat Israel, bernama Shavit. Sebelumnya, situs Shavit juga digunakan untuk peluncuran Ofek generasi sebelumnya.
Gantz mengklaim Ofek 16 sebagai satelit electro-optical reconnaissance milik Israel yang paling canggih. Sayangnya, ia tidak menyebutkan detil-detil kenapa Ofek 16 pantas disebut sebagai satelit mata-mata Israel tercanggih. Gantz hanya menjanjikan gambar pertama dari satelit itu akan siap pekan depan.
Diberitakan sebelumnya, Israel mencurigai Iran tengah berupaya menggenjot program pengayaan nuklirnya. Hal itu timbul setelah Amerika memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir enam negara yang membuat Iran kembali melanjutkan program nuklirnya.
Perkembangan terbaru, Iran menuduh Israel menyabotase situs nuklir mereka, Natanz, pada pekan lalu. Situs itu terbakar akibat ledakan dari dalam. Menurut pejabat Iran, Israel meretas sistem keamanan situs tersebut.
Gantz membantah tuduhan Israel. Walau ia mengakui bahwa Israel terus mengawasi program nuklir Iran, bukan berarti semua insiden terkait nuklir adalah ulah pihaknya.
ISTMAN MP | REUTERS