Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

24 Tewas dalam Banjir Jepang, Warga Diimbau Siaga Longsor

image-gnews
Penduduk setempat diselamatkan oleh tentara Japanese Self-Defence Force menggunakan perahu karet di daerah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di desa Kuma, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, dalam foto ini diambil oleh Kyodo 5 Juli 2020.[Kyodo / via REUTERS]
Penduduk setempat diselamatkan oleh tentara Japanese Self-Defence Force menggunakan perahu karet di daerah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di desa Kuma, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, dalam foto ini diambil oleh Kyodo 5 Juli 2020.[Kyodo / via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 40 orang dikhawatirkan meninggal dalam banjir Jepang ketika hujan lebat terus melanda pulau Kyushu di barat daya Jepang, dengan tepian sungai berisiko meluap pada Senin pagi dan perintah evakuasi baru diberlakukan.

Para pejabat mengatakan 24 orang telah dipastikan tewas. 16 lainnya tanpa tanda-tanda vital, dan 12 lainnya hilang, menurut laporan NHK, 6 Juli 2020.

Pejabat mengatakan kerusakan bencana masih belum jelas.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya bagi mereka yang meninggal akibat hujan lebat," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, dikutip dari Reuters, menambahkan bahwa sekitar 40.000 anggota Pasukan Pertahanan Jepang terlibat dalam misi penyelamatan.

Suga menambahkan bahwa pusat-pusat evakuasi juga berupaya mencegah penyebaran virus corona dengan mendistribusikan disinfektan dan meminta para pengungsi untuk menjaga jarak satu sama lain.

Hingga Sabtu, sekitar 200.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka, menurut kantor berita Kyodo.

Petugas penyelamat terus mencari orang hilang di Prefektur Kumamoto, Jepang barat daya, setelah rekor curah hujan memicu banjir dan tanah longsor selama akhir pekan.

NHK melaporkan sembilan sungai, termasuk Sungai Kuma, meluap di lebih dari 10 lokasi, menggenangi wilayah yang luas. Tanah longsor mengubur rumah dan memblokir jalan.

Sembilan orang tewas di Kota Hitoyoshi. Lainnya dilaporkan tanpa tanda-tanda vital, dan empat hilang.

Sembilan orang tewas di Kota Ashikita. Lainnya dilaporkan tanpa tanda-tanda vital, dan satu hilang. Tiga kematian telah dikonfirmasi di Kota Yatsushiro.

Dua kematian telah dikonfirmasi di Desa Kuma, dan lima lainnya hilang. Banjir bandang dari sungai terdekat menggenangi panti jompo, menyebabkan sekitar 50 penduduk dan pekerja terdampar. Empat belas dari mereka tanpa tanda-tanda vital.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu kematian telah dikonfirmasi di Kota Tsunagi, dan dua orang hilang.

Personel polisi, pemadam kebakaran dan Pasukan Pertahanan Jepang sedang melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan mereka.

Orang-orang terlantar di lebih dari 10 distrik di seluruh prefektur. Para pejabat mengatakan mereka berupaya menjangkau mereka dengan cepat, termasuk dengan membangun jalan sementara.

Dalam 24 jam terakhir hingga Senin malam, hujan hingga 300 milimeter melanda wilayah pulau barat Shikoku, dan 250 milimeter di Kyushu selatan dan utara.

Selama 48 jam hingga Selasa malam, hujan 300 hingga 400 milimeter akan jatuh di Kyushu utara, Shikoku dan wilayah tengah Tokai, dan 250 hingga 350 milimeter di Kyushu selatan, NHK melaporkan.

Waspada tanah longsor kini terjadi di area prefektur Kumamoto, Kagoshima, dan Miyazaki.

Semakin banyak hujan dapat meningkatkan risiko longsoran lumpur dan banjir di Kumamoto, di mana hujan telah melonggarkan tanah dan menyebabkan tepi sungai erosi.

Pejabat badan cuaca mendesak orang-orang agar waspada terhadap longsoran lumpur, meluapnya sungai, dan banjir di daerah dataran rendah.

Banjir Jepang ini adalah bencana alam terburuk di Jepang sejak Topan Hagibis pada Oktober tahun lalu yang menewaskan sekitar 90 orang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

21 menit lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

6 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

10 jam lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

18 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

21 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

1 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.