TEMPO.CO, Jakarta - Jika penyanyi rap asal Amerika, Kanye West, serius ingin menjadi capres, waktunya sangat terbatas. Pilpres Amerika akan digelar pada November nanti. Dengan kata lain, Kanye West hanya memiliki waktu 4 bulan untuk mempersiapkan pencalonannya.
James McCann, pakar politik dari Universitas Purdue, Indiana mengatakan, ada banyak sekali hal yang harus dilakukan Kanye West untuk mengejar ketinggalan. Hal pertama yang harus dilakukan, kata ia, adalah mencari partai yang siap mendukungnya. Sejauh ini Demokrat sudah memajukan Joe Biden dan Republikan siap dengan Donald Trump.
"Dia bisa saja mencoba mencari dukungan partai yang lebih kecil. Jika tidak ada yang mau mendukungnya, opsi lainnya adalah maju sebagai kandidat independen," ujar McCann, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 Juli 2020.
Opsi maju sebagai calon independen dianggap lebih masuk akal oleh McCann. Namun, di saat bersamaan tetap sulit karena pendaftaran sebagai calon presiden sudah lama terlewati di berbagai negara bagian. Contohnya, di New Mexico dan North Carolina.
Maju sebagai calon independen juga membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Terutama, untuk mengumpulkan ribuan dukungan dari berbagai negara bagian sebelum registrasi ditutup. Sebagian besar tahap registrasi akan berakhir di bulan Agustus dan September.
"Sulit membayangkan Kanye West bisa menggerakkan operasi sebesar itu (dalam waktu singkat). Bisa juga dia membujuk warga untuk menuliskan namanya di surat suara," ujar McCann.
Hal senada disampaikan oleh Larry Sabato, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Virginia. Ia berkata, sebagus-bagusnya persiapan yang dilakukan Kanye West, ia hanya akan mampu mengumpulkan sedikit dukungan. Sebab, kata Larry Sabto, Biden dan Trump sudah jauh meninggalkannya dalam hal kampanye.
"Dia juga punya tugas besar menyakinkan kita semua bahwa dia memang serius," ujar Larry Sabato mengakhiri.
ISTMAN MP | REUTERS