TEMPO.CO, London – Kepala Layanan Kesehatan Nasional Inggris, Sir Simon Stevens, mengatakan rumah sakit bersiap untuk menghadapi gelombang kedua Covid-19.
Stevens mengatakan Inggris membutuhkan program vaksin flu terbesar dalam sejarah negara ini.
Program ini diperlukan untuk membantu rumah sakit agar tetap bisa melayani pasien baru Covid-19, yang jumlahnya diperkirakan bakal membludak.
“Sangat mungkin terjadi (gelombang kedua Covid-19). Terutama jika ini terjadi berbarengan dengan wabah flu,” kata Stevens seperti dilansir Daily Mail pada Ahad, 5 Juli 2020.
Otoritas Inggris mulai merelaksasi aturan pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi selama satu - dua bulan terakhir.
Pada awal Juli ini, otoritas mulai mengizinkan tempat minum atau pub kembali beroperasi dengan menerapkan social distancing atau menjaga jarak di antara pelanggan.
Namun, seperti dilansir Mirror, sejumlah orang memanfaatkan relaksasi ini untuk melakukan pesta musik dan minuman keras.
Petugas mencoba membubarkan sejumlah pesta ilegal di Manchester dan sejumlah tempat lain karena ada kekhawatiran ini menjadi pemicu penyebaran lebih luas wabah Covid-19 atau Corona.
Menurut situs Johns Hopkins University, Inggris menempati urutan ketiga secara global untuk jumlah korban meninggal akibat wabah Covid-19 ini, yaitu sebanyak sekitar 44.3 ribu orang. Jumlah total kasus mencapai 286.4 ribu kasus.