TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump kembali menyerang pendemo Black Lives Matter dengan menyebut mereka sebagai radikal kiri dan membandingkannya sebagai teroris, Komunis, atau Nazi, dalam pidato Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, Fourth of July.
4th July yang jatuh pada Sabtu, digunakan Trump dalam pidato yang semakin memecah belah dengan membandingkan demonstran George Floyd dengan Nazi, Komunis, teroris, atau radikal kiri, di samping kekhawatiran bahwa acara berisiko menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
"Pahlawan Amerika mengalahkan Nazi, menggulingkan kaum fasis, menggulingkan komunis, menyelamatkan nilai-nilai Amerika, menegakkan prinsip-prinsip Amerika dan mengejar para teroris sampai ke ujung bumi," kata Trump, dikutip dari CNN, 5 Juli 2020. "Kita sekarang dalam proses mengalahkan kaum radikal kiri, kaum Marxis, kaum anarkis, para agitator, para penjarah, dan orang-orang yang dalam banyak hal sama sekali tidak tahu apa yang mereka lakukan."
Trump melontarkan retorika serupa di Mount Rushmore pada hari Jumat. Setelah protes atas kematian George Floyd oleh polisi kulit putih dan seruan agar monumen Konfederasi dihancurkan, Trump mengatakan dia akan "melindungi nilai-nilai, tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan kita (Amerika)."
"Kami tidak akan pernah membiarkan gerombolan yang marah merobohkan patung kita, menghapus sejarah kita, mengindoktrinasi anak-anak kita atau menginjak-injak kebebasan kita," kata Trump, dilaporkan ABC News.
Presiden mengambil kesempatan pada hari peringatan adopsi Deklarasi Kemerdekaan untuk menyalahkan media, mengatakan pers sebagai penyebar berita palsu dan menyebut penentangnya sebagai rasis.
"Ketika kalian menyamaratakan semua tuduhan palsu ini, kalian tidak hanya memfitnah saya, kalian tidak hanya memfitnah orang Amerika, tetapi kalian juga memfitnah generasi pahlawan yang memberikan jiwa mereka untuk Amerika," katanya.
Trump berbicara sekitar 15 menit sebelum berdiri di samping ibu negara untuk menyaksikan atraksi pesawat militer dari Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, dan konflik di Timur Tengah.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 4, 2020
Dalam pidato Fourth July pada Sabtu, Trump juga mengklaim tanpa bukti bahwa 99% kasus coronavirus sama sekali tidak berbahaya.
"Sekarang kami telah menguji hampir 40 juta orang. Dengan melakukan itu, kami menunjukkan kasus (di mana) 99% di antaranya benar-benar tidak berbahaya, hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara lain yang memiliki total pengujian yang kami miliki. Tidak dalam hal jumlah, atau dalam hal kualitas," katanyam yang mengklaim sekali bahwa peningkatan kasus disebabkan oleh peningkatan pengujian.
Ada lebih dari 2,8 juta kasus virus corona di Amerika Serikat dan setidaknya 129.000 kematian di Amerika Serikat akibat COvid-19, menurut penghitungan terbaru Universitas Johns Hopkins. Beberapa orang yang sakit hanya memiliki gejala ringan, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan bahwa 35% kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi bahkan orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala dapat menyebarkan virus ke orang lain.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kematian global kemungkinan kurang dari 1%, WHO juga mengatakan sekitar 20% dari semua orang yang didiagnosis dengan virus corona adalah pasien sakit yang membutuhkan oksigen atau perawatan di rumah sakit.
Gedung Putih belum mengomentari klaim Presiden Trump.
CNN melaporkan banyak yang hadir dalam pidato Trump di Gedung Putih tidak mempraktikkan jarak sosial atau mengenakan masker.
Gedung Putih belum merespons ketika ditanya apakah para pengunjung diuji atau diperiksa suhunya. Gedung Putih menghentikan pemeriksaan suhu semua yang memasuki halaman Gedung Putih minggu lalu, CNN melaporkan.
Laksamana Dr. Brett Giroir, anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih, yang menghadiri acara Fourth of July di Gedung Putih, menolak mengomentari acara tersebut dan kurangnya jarak sosial.
Tetapi USA Today melaporkan Gedung Putih menerapkan tindakan pencegahan virus corona. Pejabat membagikan masker dan kursi diletakkan di meja dan area menonton untuk mendorong aturan jarak sosial.
"Tolong pakai masker wajah dan praktikkan jarak sosial di daerah ini," bunyi imbauan di dekat tempat minuman, meskipun tampaknya banyak pengunjung tidak memakai masker dan mereka berkumpul dalam kelompok.
Acara perayaan Hari Kemerdekaan AS ala Trump tahun ini tidak diramaikan seperti tahun lalu tanpa ada parade militer. Terlihat tidak ada kendaraan militer yang dipajang di Lincoln Memorial, seperti yang terjadi tahun lalu, tetapi Gedung Putih masih menampung ratusan orang di South Lawn untuk musik dan pesta kembang api.
Tamu undangan termasuk dokter, perawat, dan responden garis depan lainnya untuk krisis Covid-19, anggota militer, penegak hukum, dan keluarga mereka, serta anggota Kongres dan pejabat pemerintahan Trump.