TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Portugal kecewa dengan keputusan Inggris tidak memasukkan negaranya ke dalam daftar bebas karantina apabila berkunjung ke sana. Saking kecewanya, Pemerintah Portugal sampai menyebut keputusan tersebut sebagai sesuatu yang absurd dan tak masuk akal.
"Inggris memiliki jumlah kasus tujuh kali lebih banyak dibandingkan Portugal. Tidak seperti ini seharusnya teman dan sekutu diperlakukan," ujar Menteri Luar Negeri Portugal, Augusto Santos Silva, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 4 Juli 2020.
Diberitakan sebelumnya, Inggris telah membuka koridor perjalanan untuk pengunjung dari 59 negara. Mereka yang berasal dari ke-59 negara tersebut bebas masuk ke Inggris tanpa harus menjalani karantina selama 14 hari.
Koridor perjalanan itu akan mulai dibuka pada Jumat pekan depan. Inggris berjanji akan terus memperbarui daftar tersebut seiiring dengan perkembangan situasi pandemi virus Corona secara global. Sejauh ini, beberapa negara yang tidak masuk daftar tersebut selain Portugal adalah Amerika, Indonesia, dan Kanada.
Portugal, per hari ini, tercatat memiliki 43 ribu kasus dan 1.500 korban meninggal akibat virus Corona. Sebagai perbandingan, Inggris memiliki 284 ribu kasus dan 44 ribu korban meninggal. Hal inilah yang membuat Portugal marah dengan keputusan Inggris.
Membalas keputusan Inggris, Portugal mengunggah tweet yang membandingkan situasi pandemi Corona di negara mereka dan Inggris. Unggahan tersebut diikuti dengan kalimat, "Anda kami sambut untuk berlibur dengan aman di Algarve".
"Saya tahu bahwa ada peningkatan kasus di Lisbon. Namun, destinasi wisata yang populer untuk turis Inggris seperti Algarve bukanlah titik panas Corona," ujar Augusto Santos Silva mengakhiri.
ISTMAN MP | CNN