TEMPO.CO, Jakarta - Kasus-kasus virus corona total dari seluruh dunia pada Jumat, 3 Juli 2020, menembus 11 juta kasus berdasarkan perhitungan Reuters. Dalam tujuh bulan, virus tersebut menewaskan total lebih dari setengah juta orang.
Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut, kasus virus corona lebih dari dua kali lipat dari penyakit influenza parah yang tercatat per tahunnya. Banyak negara-negara yang terpukul sangat parah oleh wabah virus corona terus melonggarkan lockdown agar kehidupan sosial masyarakat bisa berlanjut sampai akhir tahun atau sampai vaksin virus corona ditemukan.
Warga mengunjungi pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, Senin, 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)
Situs reuters.com mewartakan beberapa negara diproyeksi akan mengalami kenaikan jumlah kasus virus corona sehingga membuat otoritas memberlakukan karantina lokal. Beberapa ahli melihat pola ini (wabah virus corona) bisa saja berulang pada 2021 mendatang.
Di Amerika Serikat, dilaporkan ada lebih dari 55.400 kasus baru virus corona per Kamis, 2 Juli 2020. Beberapa gubernur di Amerika Serikat memutuskan untuk menunda sementara aktivitas ekonomi di negara itu menyusul naiknya penambahan kasus – kasus virus corona.
Kematian akibat virus corona di dunia hampir sepertiganya berasal dari Amerika Serikat atau sekitar 129 ribu pasien meninggal di sana. Kenaikan angka kematian karena virus corona ini telah membuat pemerintahan Donald Trump benar-benar memantau kasus virus menular ini dan beberapa gubernur menunda pencabutan lockdown.
Setelah Amerika Serikat, Brazil ada di urutan kedua dengan kasus virus corona terbanyak di dunia dengan 1,5 juta kasus. Sedangkan India telah menjadi pusat penyebaran virus corona di Benua Asia dengan penambahan kasus baru sampai 625 ribu.
Kematian pertama karena virus corona dilaporkan pada 10 Januari 2020 di Wuhan, Cina. Virus ini lalu menyebar ke Eropa, Amerika Serikat dan Rusia. Pandemik ini telah memasuki fase baru, di mana India dan Brazil harus berjuang menghadapi lebih dari 10 ribu kasus per hari. Sedangkan negara seperti Cina, Selandia Baru dan Australia, mengalami gelombang kedua wabah virus corona dalam sebulan terakhir.