Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Orang Bunuh Diri Diduga karena Kelaparan Akibat Krisis Lebanon

image-gnews
Anggota keamanan internal Lebanon membawa peti mati berisi mayat seorang lelaki yang bunuh diri di Beirut, Lebanon 3 Juli 2020. [REUTERS / Mohamed Azakir]
Anggota keamanan internal Lebanon membawa peti mati berisi mayat seorang lelaki yang bunuh diri di Beirut, Lebanon 3 Juli 2020. [REUTERS / Mohamed Azakir]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang bunuh diri pada Jumat dan diduga karena kelaparan di tengah krisis Lebanon yang semakin memperburuk ekonomi masyarakat.

Seorang lelaki berusia 61 tahun dilaporkan bunuh diri di lingkungan Hamra, Beirut barat, menurut Middle East Eye, 4 Juli 2020.

Pria berusia 61 tahun itu menembak dirinya sendiri di kepala di depan toko Dunkin Donuts di distrik Hamra yang sibuk, kata saksi mata.

Di dekat tubuhnya ada bendera Lebanon, dan dia memiliki catatan kriminal yang bersih. Di samping tubuhnya ditemukan catatan dalam bahasa Arab yang berbunyi: "Saya bukan bid'ah". Kalimat ini adalah kutipan dari lagu populer yang diikuti kata-kata "tetapi kelaparan adalah bid'ah".

Dikutip dari Reuters, seorang kerabat pria itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menuduh penguasa negara itu atas kesulitan yang menyebabkan kematiannya.

"Terkutuklah mereka. Orang-orang mati lemas," katanya.

Ketika dia berbicara, petugas penyelamat membawa mayat itu dalam peti mati berwarna putih dan seorang pria membersihkan genangan darah.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Hamra pada hari Jumat sore untuk mengecam situasi ekonomi dan politik yang mengerikan yang dianggap telah mendorong pria itu bunuh diri.

Menurut The Daily Star Lebanon, saksi mata mendengar pria itu berteriak "Lebanon yang bebas dan merdeka" sebelum bunuh diri.

Sementara itu, seorang pria lain meninggal karena bunuh diri di rumahnya di dekat kota selatan Saida, media setempat melaporkan, dikutip dari Middle East Eye.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasukan keamanan menemukan tubuh pria itu di rumahnya dan mengetahui bahwa pria itu, seorang sopir van, memiliki masalah ekonomi. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak perempuan.

Kedua insiden itu terjadi ketika situasi ekonomi negara terus memburuk secara dramatis.

Tahun lalu, Middle East Eye melaporkan seorang lelaki Lebanon yang berjuang untuk membayar utang, bunuh diri saat krisis ekonomi mencengkeram kampung halamannya, Arsal.

Melonjaknya harga dan tidak adanya lapangan pekerjaan telah memicu keputusasaan, dan beberapa kelompok bantuan telah memperingatkan risiko kelaparan massal.

Kesengsaraan ekonomi Lebanon memuncak tahun lalu setelah arus masuk modal surut dan protes pecah menentang para pemimpin sektarian yang berkuasa sejak perang saudara 1975-1990.

"Orang-orang lapar, bangkrut, sengsara," kata Lina Boubes di Hamra, di mana orang-orang meneriaki pemerintah dan bank-bank yang telah membekukan nasabah mengambil tabungan mereka.

"Mereka mengambil impian kita, uang kita, roti kita," katanya. "Dan mereka duduk di istana mereka dan mereka masih menindas kita."

Kabinet baru Lebanon, yang mulai menjabat pada Januari, mengatakan pihaknya melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis.

Mata uang Lebanon telah jatuh bebas sejak September, kehilangan lebih dari 80 persen nilainya. Nilai tukar kurs pada hari Kamis mencapai 9.400 lira Lebanon terhadap dolar AS.

Sementara itu pemadaman listrik terjadi di mana-mana dan semakin sering dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Lebanon memperkirakan bahwa 75 persen dari populasi saat ini membutuhkan bantuan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

2 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

4 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

7 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

9 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

Hasil pengecekan awal kepolisian, di tubuh selebgram itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.


Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

10 hari lalu

Warga Palestina mengendarai sepeda melewati reruntuhan rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza utara 31 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari


Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

10 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.


Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

14 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

Mantan Wakil Presiden Ekuador dilaporkan mencoba bunuh diri dan sedang mogok makan untuk memprotes penangkapannya.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

15 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir