Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Salahkan Amerika Atas Tegangnya Situasi di Laut Cina Selatan

image-gnews
Foto satelit menunjukkan kapal pengangkut amfibi angkatan laut Cina berlabuh di Pulau Woody di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan, 27 Juni 2020. [RADIO FREE ASIA]
Foto satelit menunjukkan kapal pengangkut amfibi angkatan laut Cina berlabuh di Pulau Woody di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan, 27 Juni 2020. [RADIO FREE ASIA]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina menolak kritik Kementerian Pertahanan Amerika terkait latihan militer di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Menurut Cina, mereka berhak dan sah-sah saja menggelar latihan militer di perairan yang diklaim sebagai milik mereka.

"Latihan militer yang kami gelar (di Laut Cina Selatan) masih dalam cakupan kedaulatan kami," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 3 Juli 2020.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon) menyebut latihan militer Cina di Laut Cina Selatan adalah langkah kontra produktif. Sebab, alih-alih mendinginkan tensi konflik di Laut Cina Selatan, latihan militer itu malah akan memanaskan suasana. Apalagi, jika latihan tersebut digelar di wilayah sengketa seperti perairan di sekitar Kepulauan Paracel.

Pentagon menambahkan bahwa latihan militer Cina juga hanya akal-akalan mereka untuk memperkuat pengaruh di Laut Cina Selatan. Dengan menggelar latihan militer, kata Pentagon, Cina merugikan dan menghalangi negara-negara tetangga yang ingin melaut di Laut Cina Selatan. 

Kritikan senada datang dari Vietnam dan Filipina. Menurut keduanya, latihan militer Cina, yang berakhir Ahad esok, malah memperkeruh hubungan Cina dengan negara-negara Asia Tenggara.

Menanggapi kritikan yang ada, Pemerintah Cina mengatakan bahwa ketegangan di Laut Cina Selatan tidak disebabkan oleh mereka. Sebaliknya, kata Cina, ketegangan dipicu oleh negara lain.

"Adalah latihan militer negara non-regional lah yang membuat situasi memanas di Laut Cina Selatan," ujar Zhao Lijian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Cina tidak menyebut siapa negara yang dimaksud. Namun, jika mengacu pada aktivitas di Laut Cina Selatan, maka negara yang dimaksud Cina adalah Amerika. Amerika beberapa kali menggelar operasi militer di Laut Cina Selatan untuk memastikan kebebasan akses ke parairan internasional. Amerika bahkan menyiapkan latihan militer besama dengan negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, untuk dilakukan ketika pandemi mereda. 

Cina, sebagaimana diketahui, mengklaim kurang lebih 90 persen wilayah Laut Cina Selatan sebagai milik mereka. Mereka melakukannya dengan membuat pulau buatan dan melengkapinya dengan perlengkapan militer untuk menakut-nakuti negara tetangga yang mencoba memanfaatkan sumber daya laut. Selain itu, mereka juga membuat wilayah administrasi secara sepihak.

Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, Indonesia, sudah memprotes langkah-langkah tersebut, namun tidak digubris. Indonesia, misalnya, sempat berurusan soal perairan sekitar Kepulauan Natuna dengan Cina.

Pentagon, dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, menjanjikan bantuan dan latihan militer ke negara-negara Asia Tenggara untuk merespon aksi "bully' yang dilakukan Cina.

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

16 menit lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

8 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

8 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.